PUPR Garap Tol Bandung-Cilacap

jabarekspres.com, JAKARTA – Kementerian PUPR memiliki waktu tidak banyak untuk menuntaskan jalur mudik 2018. Khususnya, jalur tol trans Jawa. Meskipun demikian, sejumlah jalur alternatif juga tengah disiapkan untuk memecah arus kendaraan. Kali ini, jalur pantai selatan atau Pansela menjadi fokus untuk segera diselesaikan.

Saat ini, jalur selatan semakin dilirik pemudik setelah peristiwa Brexit 2016. Dampaknya, saat arus mudik lalu, terjadi kepadatan di sejumlah titik karena kesiapannya tidak sebaik di jalur pantura. Khususnya di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, yang mengarah ke Tasikmalaya maupun sebaliknya.

Solusi terbaik yang diambil adalah membuat jalur tol di kawasan tersebut. Rencananya, Kementerian PU akan membangun ruas tol dari Bandung hingga Cilacap. Meskipun demikian, tol itu belum akan dibangun dalam waktu dekat.

’’Saat ini baru tahap usulan pemrakarsa, dan sekarang sedang ada perbaikan (proposal), setelah itu akan kami evaluasi,’’ terang kepala Badan pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, kemarin (7/7).

Sudah ada investor dari Malaysia yang mengajukan diri sebagai pemrakarsa. Karena masih tahap awal, saat ini belum ada langkah signifikan dalam pembangunan tol tersebut. Bahkan, penentuan lokasi pun belum dilakukan. ’’Sebetulnya, prakarsa awal tol selatan itu sampai ke Jogja, karena itu menjadi kebutuhan kita di jalur selatan,’’ lanjutnya.

Setelah prakarsa selesai, pihaknya perlu waktu untuk melelang tol tersebut. Begitu ada pemenang, barulah pengadaan tanah dimulai, hingga proses berikutnya berupa konstruksi. Karena itu, pihaknya belum bisa memprediksi kapan pembangunan tol yang direncanakan sepanjang 180 kilometer itu dimulai.

Tol itu diharapkan akan mampu menjadi solusi kemacetan di jalur selatan. jalan tol bakal menambah jalur yang ada saat ini berupa jalan nasional. ’’Nanti Cilacap juga akan disambung sampai ke Tegal,’’ tutur Herry. Dengan demikian, bakal ada penghubung antara jalur selatan dan jalur utara dengan jarak tempuh yang lebih pendek.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, tol di jalur selatan itu merupakan program jangka panjang. Bagaimana pun, beban jalan harus dibagi antara utara dan selatan. Juga, harus ada alternatif di luar jalan nasional yang sudah ada saat ini. Itu akan menjadi pemecah arus kendaraan di jalur selatan sehinga beban jalan dan kemacetan bisa berkurang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan