”Meskipun sekolah formal sampai SMP sudah di gratiskan, tapi tetap saja banyak faktor lainnya yang menyebabkan meningkatnya jumlah siswa PKBM, seperti kenakalan remaja, faktor ekonomi, pergaulan, lingkungan, yang akhirnya mempengaruhi konsistensi belajar mereka,” sebutnya.
Dijelaskannya, faktor yang paling dominan sekarang ini adalah kenakalan remaja dan globalisasi yang tidak bisa disaring. Ia mengaku, banyak siswa yang menjadi korban dari warnet, game online yang semuanya buka 24 jam. Dan jika si anak sudah mengenal dan terjebak di dunia itu, sekolah formal pasti sulit mengontrol mereka.
Dalam menghadapi siswa PKBM, dirinya menegaskan agar tidak menyamakan metode ketika menghadapi siswa sekolah formal, yang hanya duduk, ceramah di depan mereka. ”Intinya di PKBM itu tutornya harus lebih interaktif. Mereka itu butuh perhatian lebih, karena memiliki banyak kekurangan,” pungkasnya.(ziz/ign)
