Mentri Perdagangan RI Pantau Sembako

jabarekspres.com, BANDUNG – Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) menghadiri rapat koordinasi dengan Disperindag seluruh propinsi untuk  melakukan evaluasi dan mendengarkan laporan laporan serta memberikan guidance berikutnya.

Kemendag RI Enggartiasto Lukita mengingatkan, harga sembako di pasar terbilang aman dan terkendali. Tapi, jangan terlena bahwa kondisi seperti ini tidak akan berjalan terus. Karena itulah pihaknya  akan terus minta kepada Disperindag propinsi sekaligus meminta ke Disperindag kota dan kabupaten dengan didampingi Dirkrimsus Polda sampai dengan jajaran kepolisian dan Satgas untuk mengawasi.

“Jadi mereka diingatkan untuk meminta kembali seluruh pedagang, distributor dan sub distributor agen melaporkan. Sekarang sudah ada beberapa laporan yang mendaftar ke kementerian perdagangan, melaporkan perusahaannya kemudian gudangnya dan stoknya,”kata Enggartiasto saat di temui di hotel Papandayan (Rabu (24/5).

Dikatakannya, kalau mereka tidak mendaftar maka yang melakukan penimbunan tahap awal akan dibekukan izinnya, selanjutnya dicabut.

“Sekarang kita buka aja. Kalau gak daftar ya salah sendiri. Sudah berlaku efefektif. Kita sudah sampaikan terus berulang-ulang. Kami punya data, kepolisian punya data, Jadi nanti kita buka-bukaan saja. Jadi bisa kapanpun disidak. Ada beberapa kali penggrebekan dan terjadi penimbunan. Karena kita pakai logika sederhana saja. Harga mahal,pasar stoknya berkurang tapi barang numpuk di gudang. Apa namanya kalau bukan menimbun,”tegasnya.

Bawang putih yang sempat mengalami kenaikan dia sampaikan sudah mulai turun. Pihaknya terus datangkan dengan melakukan penetrasi pasar. Secara sederhana itu bisa jadi barang busuk itu bawang. Persediaan padahal sudah kurang lebih 9000 ton.

“Karena persediaan mengalir. Jadi harga akan kita tekan. Nanti mereka lepaskan ke pasar dengan harga yang terus turun kita kasih prioritas untuk import. Mayoritas barang ini didatangkan dari China dan India,”terangnya

KPPU yang sangat sigap.dia melihat itu dan mengambil langkah. Pihaknya berterima kasih karena masyarakat jadi bisa melihat pemerintah solid. Seperti Mentan yang selalu berhubungan dengan baik,sehingga berhasil dengan baik.

“Produksi jagung lanjutnya, sekarang melimpah dan beras pun terbilang  aman. Bahkan kita takut harganya kerendahan. Krn harganya sudah 9500 bahkan sudah 9200-9000. Untuk beras premium saya udah gak peduli. Mau jual berapa pun gak ada Lalu harga gula gak boleh lebih dari Rp12.500,”Himbaunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan