Krisis Air Terjang Delapan Kecamatan di Sukabumi

jabarekspres.com, SELABINTANA – Sejumlah daerah di delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilaporkan mulai mengalami krisis air bersih. Di daerah tersebut mulai terjadi krisis air bersih sehingga tak sedikit warga kelimpungan mencari sumber-sumber air.

“Hingga saat ini dari laporan yang kami terima dari kepala desa dan camat, memang terjadi kekeringan di beberapa daerah di delapan kecamatan. Sebelumnya BMKG sudah memberikan warning jika sejak Juni sudah masuk musim kemarau dari hasil rapat koordinasi di tingkat provinsi,” terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, kemarin (26/7).

Delapan kecamatan itu yakni Ciemas, Palabuhanratu, Bantargadung, Warungkiara, Jampangkulon, Gegerbitung, Cikakak, Cikembar. Namun Usman belum bisa menyebutkan secara detail jumlah desa yang mengalami kekeringan lantaran laporan dari pihak desa dan kecamatan sifatnya ada yang formil dan non-formil. “Kalau di Kecamatan Ciemas terdapat empat desa yang dilaporkan terjadi kekeringan di antaranya di Desa Ciwaru, Desa Ciemas, dan Desa Tamanjaya. Kalau di Kecamatan Bantargadung itu hampir semua desa mengalami kekeringan, dan di Kecamatan Cikakak,” terang Usman.

Meskipun begitu, Usman menyebutkan kondisi cuaca saat ini masih sulit diprediksi. Pasalnya, di beberapa tempat masih terjadi hujan dengan intensitas rendah hingga sedang. “Ini mungkin karena terjadinya siklus peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Masih ada beberapa daerah yang mengalami hujan. Tapi untuk di daerah selatan hampir semua daerah mengalami kesulitan air bersih,” sebut Usman.

Usman menyebutkan tahun sebelumnya bencana kekeringan terjadi di 12 kecamatan. Tapi untuk antisipasi, semua wilayah di Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 47 kecamatan terus diwaspadai. “Kekeringan di 12 kecamatan terjadi pada 2015 lalu. Kalau tahun lalu tidak ada laporan terjadi kekeringan mungkin karena dikategorikan kemarau basah,” jelasnya.

Upaya pengananan sementara bencana kekeringan saat ini dilakukan BPBD misalnya dengan menyiapkan keberadaan truk tangki air serta sarana dan prasarana air bersih yang tersedia di buffer stock. Namun untuk mempersiapkan truk tangki pengangkut air bersih, kata Usman, masih jadi kendala. “Kami hanya miliki satu unit tangki.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan