Klaim Gerus Tradisi Titipan, Sistem-Sekolah Tidak Bisa Diintervensi

jabarekspres.com, BANDUNG – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan cara online diklaim cukup berhasil untuk menghilangkan kecurangan yang sering terjadi setiap tahunnya dalam penyelenggaraan PPDB. Hal itu juga dibuktikan dengan ketegasan pihak sekolah yang menolak intervensi pihak-pihak tertentu.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, banyaknya oknum yang berusaha menitip tersebut terjadi karena masih banyaknya stigram sekolah favorit. Makanya, upaya intervensi pihak luar tersebut umumnya terjadi di beberapa sekolah saja.

”Sebenarnya tidak ada sekolah favorit. Itu hanya sekolah yang daya tampungnya sedikit tapi yang daftar banyak. Sehingga diseleksi yang terbaik saja yang masuk ke sekolah tersebut,” terang Hadadi, kemarin (14/7).

Dia mencontohkan, sekolah yang sering disebut favorit di antaranya SMAN 3 dan 5. Di kedua sekolah itu, daya tampungnya tidak bisa melebihi 300 rombel setiap tahunnya.

Dia pun menegaskan, saat ini tidak ada siswa titipan dari lembaga atau pun golongan tertentu. Walaupun ada sekolah yang mendapatkan tekanan dari beberapa pihak tertentu, namun pondasi lain yang menghalangai praktik tersebut adalah dengan online. ”Namanya oknum pasti ada, tapi saya tegaskan tidak ada siswa titipan,” tegasnya.

Sementara itu, tim PPDB SMAN 3 (tidak ingin disebutkan namanya) mengatakan, sempat ada yang mencoba menitipkan siswa oleh salah satu organisasi masyarakat (Ormas, Red).

”Kita berusaha keras menolak. Sampai saat ini siswa yang ada di kita tidak bertambah komitmen dari awal rombel kita di 288,” terangnya.

Menurut dia, pihak sekolah tidak bisa mengotak-atik data siswa. Sebab domain sekolah, hanya memasukan data peserta. Selebihnya, data tersebut disetorkan ke Disdik Jabar. ”Ya kalau ada permainan, ya dari servernya, bukan di kami. Kita kan hanya menayangkan hasil dari pusat saja,” terangnya.

Sementara itu, puluhan masa mendatangi SMA Negeri 1 Cimahi. Mereka menuntut agar pihak sekolah menerima salah satu Calon Peserta Didik (CPD) yang merupakan warga Cimahi.

Dari pantauan Jabar Ekspres di lapangan, mereka dengan berteriak-teriak meminta agar perwakilan pihak sekolah keluar untuk menemui mereka. Tidak hanya itu, mereka juga mengancam akan menyegel pintu gerbang sekolah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan