JK Masih Favorit Dampingi Jokowi

jabarekspres.com, JAKARTA – Presiden Jokowi menjadi satu-satunya sosok yang hampir dipastikan kembali maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Selain sudah banyak partai yang menyatakan dukungannya, dia juga berstatus incumbent. Lantas, siapa sosok yang layak menjadi wakilnya?

Merujuk survei yang dilakukan Kedai Kopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), Jusuf Kalla masih berada di posisi teratas. JK yang juga wakil presiden saat ini mendapat angka 13,4 persen.

Di bawah JK, ada sejumlah nama familier yang disebut-sebut layak jadi wakil Jokowi. Yakni, Prabowo Subianto (13,4 persen), Gatot Nurmantyo (12 persen), Susi Pudjiastuti (10,1 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (7,5 persen), Tito Karnavian (6 persen), Sri Mulyani (4,8 persen), Budi Gunawan (0,8 persen). ”Yang 13 persen untuk nama-nama lainnya. Sisanya menjawab tidak tahu,” kata Deputi Riset Kedai Kopi Vivi Zabkie dalam keterangannya di Jakarta kemarin. (8/10).

Menurut Vivi, masih dominannya nama Jusuf Kalla sebagai kandidat pendamping Jokowi tidaklah mengejutkan. Sebab, hingga saat ini, pembicaraan terkait bursa wakil presiden Jokowi tidak banyak muncul ke publik. Akibatnya, tidak banyak nama alternatif yang muncul di benak masyarakat.

Terkait keluarnya nama Prabowo Subianto, Vivi mengakui agak aneh jika muncul sebagai wakil Jokowi. Namun, karena survei tersebut spesifik mencari cawapres Jokowi, itu bisa dimaklumi. ”Kalau yang pendukung Prabowo, ya yang ada di kepalanya Prabowo. Terlepas dari konteks pertanyaannya wakil Jokowi,” imbuhnya.

Vivi menambahkan, sosok wakil presiden harus dipertimbangkan baik-baik oleh Jokowi. Pasalnya, dalam survei tersebut, 49,9 persen pemilih menilai sosok wakil sangat memengaruhi dalam menentukan presiden yang dipilih. Sementara yang menjawab tidak memengaruhi 48,4 persen dan sisanya tidak menjawab.

Untuk diketahui, survei dilakukan dengan wawancara tatap muka yang melibatkan 800 responden di delapan kota besar di Indonesia. Yakni, Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar pada 8 hingga 27 September 2017. Margin of error dalam penelitian tersebut kurang lebih 3,5 persen. (far/c10/fat/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan