JIPO Innovation Award Dimulai November 2017

jabarekspres.com, BANDUNG – The Jabar Ekspres Institute of Pro Otonomi (JIPO) mengumumkan pelaksanaan kompetisi JIPO Innovation Award, Jumat (27/10). Rencananya, kompetisi tingkat Jawa Barat tersebut dilaksanakan secara bertahap mulai November 2017 hingga September 2018. Bersamaan dengan penilaian Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Kemenpan-RB.

Melalui Innovation Award, JIPO mencoba mendorong percepatan lahirnya berbagai program inovasi pelayanan publik di Jawa Barat. Baik di organisasi perangkat daerah (OPD) Jawa Barat. Maupun pemerintah kabupaten kota di Jawa Barat.

Sekaligus sebagai upaya mendukung program Sinovik yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

”Kompetisi ini dilaksanakan secara paralel. Harapannya, menjadi exercise (latihan, Red) dan membiasakan diri pelayanan publik kita berinovasi,” kata Direktur Eksekutif JIPO Suhendrik di depan para peserta workshop Inovasi Pelayanan Publik di Aula Bap­peda Jawa Barat, Jumat (27/10).

Dia menjelaskan, tahapan kompetisi JIPO Inovation Award yang pertama di 2018 diawali sosiali­sasi mulai November hingga Desember 2017. Dilanjutkan dengan pendaftaran dan penyera­han proposal pada Januari hingga Maret 2018. Kemudian, seleksi proposal pada Mei hing­ga Juli. Pada Agustus dilakukan presentasi oleh peserta dan wawancara dengan tim penilai. ”September tim penilai turun ke lapangan, penetapan dan penganugerahan kepada pemenang JIPO Inovation Award,” terang dia.

Pada Kompetisi Sinovik 2017 Kemenpan-RB, OPD Pemprov Jabar berhasil mengirimkan 21 inovasi. Selain itu, inovasi pelayanan publik dari Kota Sukabumi, Kabupaten Sumedang dan Kota Tasikmalaya masuk Top 99. Berkaca dari hal itu, semangat berinovasi dalam pelayanan publik sebenarnya cukup tinggi.

”Tinggal kami ikut mendo­rong peserta yang ikut kom­petisi ditingkatkan. Caranya dengan berlatih secara ber­sama-sama. Melalui kom­petisi ini,” ungkapnya.

Suhendrik menjelaskan, sebagai contoh penamaan judul proposal sebagai salah satu elemen terpenting dari hasil Sinovik 2017. Inovasi Samsat Jawa Timur memper­kenalkan program layanan Easy Samsat. Salah satu laya­nan inovasinya yakni jemput bola mendatangi wajib pajak ke desa-desa.

Layanan Easy Samsat itu, menurut Suhendrik, pada prin­sip layanannya sama seperti program layanan yang ada di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat. Di ma­na layanan tersebut bernama Samsat Gendong. ”Hanya ke­masan mereka lebih bagus. Tapi menurut saya, esensi pro­gram layanannya lebih bagus milik Bapenda Jabar,” ucap dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan