Jadi Inisiator Kampung KB Nasional

jabarekspres.com, NAGREG – Pemerintah Ka­bupaten Bandung terus mengembangkan Kampung Keluarga Berencana (KB) untuk mendukung program pemerin­tah. Ketua Pusat Pelayanan Terhadap Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Naser mengungkap­kan, dalam mendukung na­wacita ke-3 pemerintahan Jokowi-JK, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam ke­rangka negara kesatuan dengan implementasi nyata Kampung KB. Salah satunya, memilih Kampung Mekarlaksana Desa Citaman Kecamatan Nagreg, sebagai percontohan Kampung KB.

”Sebetulnya, Kabupaten Bandung sudah terlebih dahulu menjalankan giat seperti program Kampung KB, te­tapi belum menyeluruh. Baru tahun ini, Kampung KB akan dilaksanakan secara nasional. Dengan sasaran kampung di 62 desa dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung dan Kampung Mekarlaksana jadi percontohannya,” ucap Ibu yang biasa disapa Teh Nia ini di sela Pencanangan Kampung KB dan Rapat Kerja Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Gedung Dewi Sartika Soreang, Rabu (26/4).

Teh Nia menuturkan, mela­lui Dinas Pengendalian Pen­duduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2K­BP3A) Kabupaten Bandung, 62 Desa tersebut dicanangkan untuk dibangun Kampung KB Sabilulungan. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung, serta mewujudkan keluarga kecil berkualitas dengan semangat sabilulungan dan kemandirian.

”Sesuai arahan Presiden Jokowi, program KKBPK ha­rus memprioritaskan wilayah dengan kriteria daerah misk­in, padat penduduk, kumuh, tertinggal dan perbatasan. Secara sabilulungan juga kita dukung program Bandung seribu kampung dan salah satunya terimplementasi melalui pencanangan ini,” ujarnya.

Sementara, Asisten Pereko­nomian dan Kesejahteraan Sosial H. Marlan SIp MSi me­maparkan, Kampung KB memprioritaskan ketahanan keluarga melalui delapan faktor pendukung. Seperti dari segi agama, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, permukiman, pelestarian lingkungan hidup, kasih sayang dan re­produksi.

Menurutnya kedelapan fak­tor ini akan berindikasi ter­hadap peningkatan kualitas keluarga serta akan mem­pengaruhi perilaku masyara­kat.

”Kampung KB ini harus me­miliki prioritas ketahanan keluarga melalui delapan faktor. Ke depan, tentu saja akan mempengaruhi pola pikir, kebiasaan dan perilaku masyarakat itu sendiri,” tandas Marlan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan