ITB Ganjar Penghargaan Tiga Menteri

jabarekspres.com, Bandung – Tiga orang menteri Kabinet Kerja mendapatkan penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Ketiganya diganjar penghargaan karena dinilai berkontribusi dan memberikan terobosan baru memajukan Indonesia.

Ketiga menteri tersebut di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki M. Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo.

”Masing-masing menteri memiliki kontribusi berbeda, namun satu tujuan yaitu memajukan negeri,” kata Rektor ITB Prof Dr Kadarsah Suryadi DEA usai pemberian penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama di Aula Barat ITB, Jalan Ganesa, Kota Bandung, kemarin (24/8).

Kadarsah mengatakan, Menteri Basuki turut andil dalam menggenjot pemerataan infrastruktur di Indonesia. Beberapa di antaranya proyek tol untuk mendongkrak akses ekonomi secara merata.

Kemudian, Menteri Pariwisata Arief Yahya dinilai berhasil mendongkrak pariwisata dalam negeri yang berdampak pada tingginya tingkat kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. ”Beliau berhasil mendorong digitalisasi promosi wisata sehingga memudahkan wisatawan asing berkunjung ke Indonesia,” tandasnya.

Terakhir Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo. Mantan aktivis di ITB pada 1984 itu dinilai bisa menyinergikan seluruh kementerian sehingga berdampak positif pada kinerja Kabinet Kerja Jokowi. ”Bisa dibayangkan kalau setiap kementerian tidak bisa bersinergi,” ucap dia.

Menteri PUPR Basuki M. Hadimuljono mengaku, tersanjung mendapatkan penghargaan dari ITB. Jika dia dinilai baik dalam kinerja, kata dia, maka itu sudah kewajiban dirinya untuk mendorong percepatan pembangunan.

”Pembangunan infrastruktur PUPR menjadi tulang punggung untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di atas 5 persen pada 2018. Percepatan ini bagian dari upaya mengatasi pengangguran serta upaya meningkatkan indeks daya saing global dan peningkatan investasi berkelanjutan,” papar Basuki yang juga memberikan orasi Ilmiah dengan tema Terobosan Dalam Pembangunan Infrasuktur untuk Mengejar Ketertinggalan.

Dia memerinci, peningkatan konektivitas infrastruktur diselesaikan dengan pembangunan 2.623 kilometer jalan baru. Termasuk Jalan Trans Papua, perbatasan Kalimantan, NTT. Kemudian beberapa jembatan baru di Sultra dan Holtekamp di Jayapura.

”Tidak ada pilihan untuk kami selain bekerja dengan ritme rock n roll,” selorohnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan