Ini Baru The Reds

bandungekspres.co.id – SETELAH sepuluh hari kembali ke Premier League, Sadio Mane menjawab kerinduan Kopites – sebutan bagi fans Liverpool. Minggu dini hari kemarin WIB (12/2), Mane jadi salah satu aktor di balik kebangkitan Liverpool. Di Anfield, Liverpool mampu mengalahkan Tottenham Hotspur dengan dua gol tanpa balas.

Dua gol Mane masing-masing tercipta pada menit ke-16 dan 18. ”Kami sudah bisa melewati pekan-pekan yang sulit, itu bisa terjadi di sepak bola. Kami akan lanjutkan apa  yang sudah kami lakukan ini dengan arah yang sama,” ucap Mane, dalam wawancaranya kepada BT Sport.

Tidak hanya awal bagi Mane setelah kembali dari membela Senegal di ajang Piala Afrika. Malam itu jadi malam paling dinanti Juergen Klopp, tactician Liverpool. Karena inilah kali pertama Klopp mampu mempersembahkan kemenangan bagi Liverpool pasca masuk tahun 2017.

Sebelumnya, Jordan Henderson dkk hanya mampu meraih tiga kali hasil seri, plus dua kali kalah. ”Kami akhirnya mengawali 2017 dari malam ini. Tetapi, kami tidak boleh biarkan ini berlalu. Kami punya potensi untuk lebih baik lagi dalam kesempatan berikut, dan itu pada laga melawan Leicester,” tutur Klopp dikutip The Guardian.

”Hari ini (kemarin, Red) tekanan ada pada kami, tapi kami menuntaskannya. Kami sudah melalui periode sulit. Tetapi kami masih ada di sini. Bukan dengan Chelsea, tetapi dengan lawan sisanya. Ini menunjukkan kami masih mampu melakukan yang terbaik,” lanjut Kloppo – sapaan akrab Klopp.

Absennya dua pemain bertahan Spurs menjadi kunci awal bangkitnya The Reds – julukan Liverpool. Toby Alderweireld dan Danny Rose cedera, sebagai gantinya pelatih Mauricio Pochettino memainkan Eric Dier sebagai bek tengah dan Ben Davies di posisi sayap kiri.

Bukan hanya lemah dalam membantu serangan, Davies pun jadi incaran pemain-pemain Liverpool khususnya yang beroperasi di sayap kanan. Seperti Mane atau Adam Lallana. Dier yang biasa jadi pengganti Alderweireld atau Jan Vertonghen di posisi bek tengah saat absen pun pontang-panting mengawal kecepatan pemain Liverpool.

Termasuk ketika bola yang dikuasainya mampu direbut Mane sebelum menjebol gawang Hugo Lloris untuk kedua kalinya. Lemahnya pertahanan itu yang jadi penyebab Vincent Wanyama, Moussa Dembele dan Dele Alli lebih sering turun ke belakang. Nah, dari situ berdampak pada rendahnya agresivitas Spurs.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan