Guru Berstatus PNS Masih Kurang

jabarekspres.com, PASIRJAMBU – Di Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung dari 43 sekolah dengan 290 ruang kelas teranyata hanya memiliki 230 tenaga pengajar berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditambah 200 tenaga Honorer.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung Ayep mengatakan, dengan data tersebut, seharusnya selaras antara jumlah tenaga pengajar berstatus PNS dan jumlah ruang kelas.

Menurutnya, pemerintah harus berperan aktif untuk menyikapi kekurangan tenaga pendidik PNS. Terlebih, Kecamatan Pasir Jambu banyak memiliki sekolah – sekolah yang berada di pelosok. Sehingga, peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara merata.

“Untuk tercapainya program peningkatan mutu Pendidikan, harus ditunjang dengan sarana prasarana dan yang sangat penting tenaga pendidik,”jelas Ayep ketika ditemui kemarin (23/11)

Dirinya menilai, dengan diberikannya surat penugasan kepada guru Honorer, Pemkab Bandung sedikit membantu memberikan angin segar dengan keberadaan guru yang berstatus Honorer. Sebab, dengan adanya SP keberadaan Honorer setidaknya diakui pemerintah.

Kendati begitu, dia berharap pemerintah pusat memberikan solusi terkait kekurangan guru di daerah dengan melakukan dengan membuka sebanyak-banyaknya calon PNS guru.

“Semoga dengan semangat HUT PGRI ke 72 ini, bisa memberikan motivasi kepada para tenaga pendidik agar lebih semangat melaksanakan pendidikan,” kata Ayep.

Sementara itu, Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Yuyu Ruhiyat mengakui, masih kekurangan guru yang berstatus PNS. Kendati begitu, kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih berjalan normal dengan bantuan tenaga guru honorer.

Dia mengatakan, Data terakhir per oktober 2017 lalu, tercatat ada sekitar 10.912 tenaga pendidik yang tersebar di 31 Kecamatan. Sehingga, kalau dihitung dari jumlah guru PNS dengan jumlah sekolah dan Rombongan Belajar (Rombrel) masih kekurangan ratusan guru,

“Kalau secara perdataan tiap sekolah jumlah guru ada sekolah yang memiliki tenaga pendidik hanya 3 orang sedangkan ruang belajar ada enam,”tandas Yuyu. (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan