Diskar PB Kota Bandung Bentuk Empat Kantor Unit untuk Permudah Jangkauan

jabarekspres.com, BANDUNG – Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung terus berupaya cepat tanggap dalam menyelesaikan bencana dengan membangun empat kantor unit Diskar PB. Keempat unit tersebut berada di Bandung wilayah timur, barat, selatan dan utara. Hal ini memudahkan petugas menjangkau lokasi kebakaran.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung Kurnia Saputra mengatakan, kantor unit Diskar PB akan diterjunkan terlebih dahulu untuk penanganan.

”Sudah terbentuk kantor unit dinas, tapi baru dua wilayah saja yang siap. Yakni di (Kota Bandung) selatan dan timur,” kata Kurnia dalam agenda Bandung Menjawab di ruang media Balaikota Bandung, kemarin (9/5).

Kurnia mengungkapkan, saat ini, jumlah personel Diskar PB Kota Bandung sebanyak 196 orang. Menurutnya, jumlah tersebut masih dirasa sangat kekurangan. Namun, tahun ini, ada 100 personel muda yang berusia berkisar 18-25 tahun yang diperbantukan di dinas tersebut.

” Mereka telah diberikan berbagai pelatihan. Sehingga nantinya mereka diharapkan bisa menggantikan para seniornya apabila telah lanjut usia,” jelas Kurnia.

Kurnia memaparkan, saat ini, di dinas tersebut bukan saja menangani kebakaran. Sebab saat ini kerap terjadi bencana baik longsor, banjir ataupun pohon tumbang dan lainnya yang bisa ditangani Diskar PB. Bahkan, saat ini, Diskar PB telah membentuk Rescue Animal.

”Rescue Animal akan datang apabila ada seseorang yang meminta bantuan menyelamatkan hewan. Ataupun mengusir sarang lebah yang membahayakan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut Kurnia menambahkan, mendekati Bulan Suci Ramadan, personel Diskar PB meningkatkan kesiagaan. Biasanya aktivitas di dapur akan semakin meningkat. Sebab banyak ibu-ibu yang memasak di malam hari untuk keperluan sahur.

Dia mengimbau kepada warga agar berhati-hati dalam menggunakan kompor gas. Sebab pada tahun lalu, musibah kebakaran sangat tinggi terjadi di bulan ramadan yang diakibatkan kompor gas meledak.

”Saya harap, tidak terjadi kebakaran. Ketika memasak untuk sahur, kondisi fisik harus benar-benar sehat dan bugar. Dulu pernah kejadian (kebakaran), karena memasak hidangan sahur dalam keadaan mengantuk. Si pemilik rumah lupa mematikan konpor hingga meledak,” pungkasnya. (adv/dn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan