Dimbau Sudah Mudik dari H-6

jabarekspres.com, BANDUNG – Staf Khusus Menteri Perhubungan Buyung Lalana mengimbau warga agar mulai mudik di H-6 Lebaran. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kemacetan di sejumlah ruas jalur mudik.

”Meski dishub punya cara-cara tersendiri untuk mengurai kemacetan. Tapi juga masyara­kat diharapkan bisa menganti­sipasi berbagai kemungkinan,” kata Buyung usai mengikuti Apel Kesiapan Lebaran di Ha­laman Gedung Sate, Kota Bandung, kemarin (13/6).

Dia mengatakan, apel itu bertujuan untuk saling tukar informasi dan pendapat ten­tang pengaman arus mudik tahun ini.

”Misal bagai mana situasi arus mudik di Sukabumi kemudian yang di Banjar dan Garut itu saling tukar informasi. Dengan bertukar informasi ini akan memiliki pandangan di mana yang rawan agar bisa meng­ingatkan pengendara,” terang­nya saat usai memimpin apel.

Dia memerinci, pengamanan arus mudik itu sendiri akan dibantu oleh beberapa in­tansi seperti Polri, TNI, Ba­sarnas, hingga pramuka. ”Semoga bisa membuat pe­mudik ini nyaman,” terangnya.

Sementara itu, kerawanan yang bisa muncul di ruas tol fungsional mendapatkan per­hatian ekstra Polri. Tol darurat itu akan dijaga lebih banyak polisi. Tidak tanggung-tanggung, di sepanjang 110 kilometer (km) dari Brebes Timur menuju Gringsing, akan diterjunkan 16 ribu personel kepolisian.

Kapolri Jenderal Tito Kar­navian mengatakan, menilai pintu keluar tol di Brebes (Brexit) memiliki risiko besar untuk menimbulkan kema­cetan parah seperti tahun lalu. Saat itu pemudik harus bermalam di jalan tol karena arus lalu lintas tak bergerak. ”Nah, untuk mengantisipasi kemacetan di Brexit seperti tahun lalu, terutama di jalan tol fungsional, perlu rekayasa lalu lintas,” kata Tito kemarin. ”Akan kami kerahkan 16 ribu personel untuk mengawal tol fungsional,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, tol fungsional adalah tol yang belum rampung. Jalan saja mulus, tapi bergelombang karena di beberapa ruas level jalan masih sementara. Fasi­litas pendukung seperti bahu jalan dan rambu juga belum semuanya terpasang. Tidak berlebihan jika kemudian tol fungsional itu disebut sebagai tol darurat.

Pengoperasian tol darurat tersebut dirasa sangat penting untuk memecah titik kemace­tan. Dari Brexit, pemudik bisa melanjutkan perjalanan mela­lui tol fungsional ke daerah Kendal. Diharapkan tidak ter­jadi penumpukan di Brexit.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan