jabareskpres.com, CIANJUR – Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman menyebutkan bahwa sistem pendidikan berbasis pondok pesantren (boarding school) yang diterapkan di Kabupaten Cianjur saat ini, dinilainya sangat baik. Berbeda dengan maksud dari full day school.
“Itu kan jelas (Pesantren, Red), siswa dititipkan oleh orangtuanya ke sekolah, mereka menginap dan belajar dari pelajaran formal hingga pelajaran agama,” katanya kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.
Herman juga menyetuji sistem pendidikan di pondok pesantren yang memadukan pendidikan formal dengan pendidikan agama, mengingat aktivitas anak bisa terakomodir dan pengawasannya terjamin.
“Tentu saja itu terakomodir dengan baik, karena kan dari pagi sampai siang anak belajar, lalu sorenya mereka juga belajar agama, dan malam juga mereka menginap di sana dengan pengawasan yang sesuai,” jelasnya.
Berbeda dengan prinsip fullday school, lanjut Herman, yang memang baru dipogramkan pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dimana durasi jema belajar yang sangat lama mengharuskan pihak sekolah dan siswa untuk beradaptasi.
“Pengawasannya seperti apa Pelaksanaannya kan memerlukan tenaga. Apakah para guru bisa melakukan dengan maksimal Ini yang perlu diantisipasi,” ungkapnya.
Tak sampai di situ, dia juga menyebutkan bahwa sistem pendidikan fullday scholl tersebut perlu dipertegas, mengingat adanya pendidikan di luar sekolah yang harus dipenuhi dan diberikan kepada siswa. “Pendidikan agama tentunya, lalu pendidikan keluarga juga penting. Ini berkaitan dengan karakter anak yang akan berkaitan dengan hasil pendidikan keluarga,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut dia, saat ini sistem pendidikan boarding school tersebut tidak akan diganggu, dan akan terus dipertahankan. Lalu, pendidikan full day scholl yang dimaksud pemerintah, harus ada solusi pasti mengingat ada untung rugi dari penerapan kebijakan tersebut.
“Itu yang dipikirkan adalah dampaknya, efek dari pelaksanaannya. Maka itu harus sangat hati-hati, ada untung ruginya bila menelaah pada kebijakan tersebut saat ini. Jangan anak jadi korban,” pungkasnya.(mg1/tts)