Bantuan Pertanian Sudah Disalurkan

jabarekspres.com, NGAMPRAH – Untuk memaksimalkan produktifitas pertanian di Kabupaten Bandung Barat (KBB) Dinas Pertanian setempat memastikan bahwa program dan bantuan dari Pemkab sudah disampaikan langsung kepada para petani memlaui kelompoknya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat, Ida Nurhamida mengatakan, untuk bantuan sendiri terdiri dari berbagai macam yang diberikan langsung ke setiap kecamatan.

Bahkan, sejak 2014-2017, pihaknya sudah memberikaan traktor roda dua sebanyak 378 unit, dan traktor roda empat sebanyak 7 unit, pompa air 256 unit, rice transplanter 43 unit dan handsprayer 372 unit.

Menurutnya, bantuan bagi para petani tidak bisa diberikan secara perseorangan, melainkan harus melalui kelompok tani yang sudah memiliki legalitas atau sudah masuk data sistem penyuluhan pertanian.

“Bantuan dari pemerintah bagi petani itu tidak bisa perorangan. Tapi, harus melalui kelompok tani,” kata Ida belum lama ini.

Ida menyebutkan, ada sekitar 1.610 kelompok tani di Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah petani yang mencapai hampir 50.000 orang. Setiap kelompok tani memliki anggota sebanyak 20 orang.

“Di dalam kelompk tani itu anggotanya tidak hanya petani pangan, tapi ada juga petani ternak, sayuran dan lain-lain,” terang Ida seraya menyebutkan syarat untuk mendapatkan bantuan, kelompok tani harus mengajukan proposal melalui Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) yang ada di setiap kecamatan.

Menurut Ida, sebagai wujud keberpihakan pemerintah kepada para petani, saat ini pihaknya tengah gencar melakukan sosialisasi tentang program kartu tani. Validasi dan verifikasi data di lapangan terus dilakukan agar para petani memiliki kartu tani. Manfaat program kartu tani ini untuk memudahkan penyaluran bantuan seperti pupuk bisa disalurkan tepat sasaran.

“Saat ini sesuai pendataan di lapangan baru 5.600 petani yang sudah memiliki kartu tersebut. Syarat untuk mendapatkan kartu tani di antaranya petani harus menyerahkan KTP,” ungkapnya.

Ida juga memastikan, KBB sudah sewasembada beras berkelanjutan sejak 2009 hingga 2017. Bahkan, atas sewasembada tersebut, produksi beras di Kabupaten Bandung Barat sudah mampu memenuhi konsumsi seluruh masyarakat. “Bahkan kita surplus dan mampu menyumbangkan bagi Jawa Barat,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan