Bantuan Hilang Sebelum Dibagikan

bandungekspres.co.id, CIREBON – Dinas Sosial Kabupaten Cirebon mencatat musibah banjir yang melanda wilayah timur Cirebon merendam 2.987 rumah dari 10 kecamatan. Namun, jumlah tersebut masih bersifat sementara. Sebab, hingga saat ini dinas sosial masih menunggu laporan dari tim tagana.

Kasi Penanggulangan Bencana pada Dinas Sosial Kabupaten Cirebon Nana R Harun membeberkan, ke sepuluh kecamatan yang terkena musibah banjir dan longsor adalah Kecamatan Astanajapura (Desa Japura Kidul, Japura Bakti, Kanci dan Bunten).

Kemudian, Kecamatan Pangenan (Desa Rawaurip, Pangarengan Japura Lord an Atana Mukti). Untuk Kecamatan Lemahabang (Desa Lemahang, Sigong, Cipeujah Wetan dan Karangsuwung). Selanjutnya Kecamatan Losari (Desa Tawangsari dan Losari Lor).

Berikutnya, Kecamatan Pabedilan (Desa Silih Asih, Pabedilan Kulon dan Pabedilan Lor). Untuk Kecamatan Waled (Desa Gunungsari, Karangsari, Mekarsari, Ciuyah dan Desa Ambit). Kecamatan Ciledug (Desa Ciledug Tengah dan Ciledug Kulon). Dan yang terakhir adalah Kecamatan Gebang (Desa Gebang Kulon, Gebang Ilir dan Gebang Udik dan Desa Gebang).

Sedangkan, dua kecamatan lainnya terkena longsor, seperti Kecamatan Susukanlebak hanya satu desa yakni Desa Gemulung Lebak. Begitupun dengan Kecamatan Greged hanya satu desa yakni, Desa Karangmangu.

”Ada laporan lima rumah warga yang hanyut terbawa arus. Di Kecamatan Lemabahang ada dua rumah tepatnya di Desa Lemahabang. Sedangkan, di Kecamatan Astanajapura ada ada di tiga desa berbeda yakni Desa Japura Kidul, Japura Bakti dan Astanajapura,” beber Nana di kantornya, kemarin (16/2).

Dia menjelaskan, banjir itu dampak yang paling parah adalah Kecamatan Pangenan tepatnya di Desa Pengarengan. Selain Kecamatan Pangenan, lima Kecamatan lagi di antaranya Kecamatan Pabedilan, Losari, Astanajapura, Lemahabang dan Kecamatan Waled. ”Kondisi yang sangat parah selain Pangenan yakni Astanajapura dan Lemahabang,” ucapnya.

Nana mengatakan, untuk mengatasi bencana banjir ini, Dinas Sosial menerjunkan 22 personel tagana beserta satu perahu karet milik Dinas Sosial. Kemudian, satu perahu dari Basarnas serta 2 perahu dari Polairud.

”Sebanyak 1.930 jiwa diungsikan. Pengungsi terbanyak berasal dari Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan. Mereka diungsikan ke kantor desa Pengarengan dan pengungsi dari Kecamatan Astanajapura diungsikan ke kantor Kecamatan setempat,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan