Bandung Kolaboratif, Pelayanan Publik Terus Ditingkatkan

jabarekspres.comMENGINJAK usia ke-207 tahun, Kota Bandung semakin bebenah diri. Pelayanan pu­blik terus ditingkatkan, fasi­litas publik selalu dibuat nyaman, sehingga warga se­makin betah dan bahagia tinggal di kota ini.

Wali Kota Bandung M. Rid­wan Kamil mengajak seluruh pihak untuk saling mengeva­luasi diri, termasuk terhadap program-program pemerintah kota. Sejak tahun 2013, Kota Bandung telah mendapat 267 penghargaan, baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. Itu semua diraih berkat kerja sama yang baik antara warga, pengusaha, pemerintah kota, awak media, insan cendikia, dan para sta­keholder.

”Di Hari Jadi Kota Bandung ini, IPM (Indeks Pembangu­nan Manusia) Kota Bandung tembus di angka 80,13. Se­buah sejarah, tertinggi se-Jawa Barat, satu-satunya yang nilai 80,” ujar Ridwan di Pen­dopo Kota Bandung.

Dilihat dari segi reformasi birokrasi, statistik telah menunjukkan angka yang cukup memuaskan. Sistem Akuntabilitas Kinerja Insansi Pemerintah (SAKIP) Kota Bandung mendapat predikat A dari Kementerian Penday­agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kota Bandung juga berada di peringkat 6 nasional, nomor satu di Jawa Barat, yang secara langsung diapresiasi oleh Kementerian Dalam Negeri RI. Rapor Hijau untuk sebagian besar sektor pelayanan publik juga dibe­rikan oleh Ombudsman RI sebagai bukti bahwa perbai­kan pelayanan terus dilakukan.

Perihal lingkungan, Kota Bandung terus melakukan perbaikan. Tahun 2017, Piala Adipura yang ketiga kembali diterima Kota Bandung dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Tak hanya itu, predikat Udara Bersih dari ASEAN Environ­mentally Award juga jatuh ke Kota Bandung untuk kate­gori kota metropolitan. ”Sur­vey BPS, tingkat kebahagiaan Bandung kan sangat tinggi. Jadi kalau bicara soal evalu­asi, ya itu,” imbuh Ridwan.

Kendati demikian, dia tak menampik bahwa masih ada hal-hal yang perlu dibereskan, salah satunya adalah perihal transportasi. Ia mengakui bahwa perwujudan sistem transpor­tasi yang baik ada­lah tan­tangan yang masih harus ditaklukkan. Mimpi Kota Bandung untuk me­miliki LRT (Light Ra­pid Transit) dan Cable Car masih menemui kendala. ”LRT, cable car sedang proses terus fina­lisasi ijin yang bukan dari kita, dai provinsi dan dari pusat. Saya masih berharap dalam hitungan bulan bisa lolos,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan