107 Orang Terjaring Operasi Yustisi

jabarekspres.com, BANDUNG – Operasi Simpatik yang digelar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung hanya mengumpulkan data dan mengimbau pendatang baru agar melengkapi diri dengan identitas pribadi dan kemampuan untuk mendapat pekerjaan di kota Bandung.

Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk, Siti Wahyuni, mengaku operasi simpatik yang dilakukan oleh Disduk sebagai rutinitas agenda tahunan untuk meminimalisasi warga pendatang yang tidak memiliki identitas jelas.

”Kami tidak beri sanksi hanya kami arahkan dan imbau mereka yang tak membawa atau tidak memiliki KTP agar memiliki dan terus dibawa-bawa identitasnya,” kata Siti disela operasi simpatik di Terminal Cicaheum, Selasa (4/7).

Lebih lanjut Siti menyebutkan, jumlah warga yang terdata dalam operasi simpatik ini sebanyak 107 orang. Menurutnya, tiap tahunnya jumlah pendatang baru terus mengalami peningkatan sekitar 10 persen.

Sementara itu Kepala Disdukcapil Kota Bandung, Popong W Nuraeni menyampaikan bahwa dari data 2016 jumlah warga non permanen sebenarnya tidak banyak, jika di jumlah disrbutnya hanya  1,5 persen dari jumlah penduduk di Kota Bandung.

Operasi simpatik ini, kata Popong sebagai media pengendalian selain ke kos-kosan, rusun, apartemen di kecamatan yang penduduknya rawan tidak melapor.

”Ada enam kecamatan yang menurut kami rawan tidak melapor, seperti Kiaracondong, Coblong, Cibeunying Kidul, Babakan Ciparay, Sukasari, dan Bandung Kulon. Itu tujuan utama mereka (pendatang),” kata Popong di Terminal Cicaheum.

Operasi yang digelar sekira jam 9 pagi itu langsung menuju target para penumpang bis yang baru tiba di terminal langsung diarahkan ke meja-meja dan bangku yang disediakan oleh pihak Disdukcapil.

Satu persatu para pendatang tersebut diperiksa kelengkapan identitasnya kemudian dicatat untuk dilakukan pendataan oleh petugas Disdukcapil.

Dalam operasi tersebut terjaring beberapa pendatang yang tidak memiliki KTP dengan berbagai alasan. Mereka yang tidak memiliki KTP dan tidak memiliki tujuan yang jelas di beri penyuluhan oleh petugas terkait pentingnya kelengkapan identitas dan kejelasan maksud dan tujuan kedatangan para urban tersebut ke Kota Bandung

Dua orang yang mengaku berasal dari kota Garut yang bernama Doni Sutiawan, 19, dan Muhammad Razki, 19, kedapatan datang tanpa KTP dan tanpa tujuan yang jelas ke Kota Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan