Wabup Majalengka Sawer Petugas Jenazah

bandungekspres.co.id, MAJALENGKA – Hukum mengurus jenajah dalam ajaran islam adalah fardu kifayah, atau hukumnya wajib. selain itu mengurus jenajah merupakan hal yang diutamakan dalam Islam.

Sayangnya, meski memegang peranan penting di tatanan masyarakat Islam, namun sepertinya hal itu masih luput dari perhatian semua, termasuk pemerintah.

Salah satunya sampai saat ini belum ada bantuan maupun insentif yang diberikan kepada para warga yang rela menjadi petugas pengurus jenajah.

Beratnya perjuangan para pengurus jenajah, ternyata mengundang simpati Wakil Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd. Dia mengumpulkan warga di Kampung Loji Awi Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi, yang biasa mengurus jenazah, sebagai bentuk apresiasinya kepada para pejuang Islam itu.

Wabup Karna yang juga ketua DPD PUI Majalengka, langsung memberikan bantuan kepada puluhan warga di kampung itu disela-sela kegiatan tausiyah dan peresian pembangunan mesjid serta majelis taklim At Tadzkir desa setempat, kemarin (10/4).

Dikatakan orang nomor dua di Majalengka tersebut, berbeda dengan guru mengaji maupun imam masjid yang sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah, para petugas jenazah sampai saat ini belum pernah mendapatkan perhatian sama sekali. Padahal tugas dan peranya sangat penting bagi masyarakat.

Selain itu, dia meminta kepada para pemuda muslim untuk mau belajar dan iklas menjadi petugas jenajah. Mengingat di setiap desanya, jumlah petugas pengurus jenajah tersebut masih sangat minim.

Selain memberikan bantuan kepada para petugas pengurus jenajah, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat usaha kecil di Desa Ujungberung, Wabup Karna juga sempat memberikan bantuan permodalan khusus bagi para pedagang kue serabi yang kebetulan hadir dalam acara tersebut.

Sedangkan dalam tausiyahnya, Wabup Karna banyak mengupas soal teladan Rosululah Muhamad SAW yang harus menjadi patokan dan contoh bagi kaum muslim. Termasuk dalam kehidupan sehari hari maupun dalam menjalankan roda pemerintahan.

”Seorang pemimpin itu harus dekat dan merakyat. Sebab pada dasarnya pemimpin adalah pelayan rakyat, sekarang sudah bukan zamannya lagi ada pemimpin yang harus dilayani, atau di iring-iring kesana kemarin,” tutur dia.

Tinggalkan Balasan