Villarreal Menebus Mimpi Satu Dekade

Whoscored mencatat, Villarreal menang karena lebih efektif serangannya. Akurasi  33,3 persen Villarreal masih jauh lebih bagus dari skuad besutan Juergen Klopp itu yang lemah dalam penyelesaian akhirnya. Melakukan 15 kali tembakan, hanya tiga tembakan yang tepat sasaran.

Dalam wawancaranya kepada BeIN SPORTS, Adrian berhasrat untuk mengulangi lagi efektifitas serangan Villarreal itu di Anfield. ’’Menang satu bola saja sudah menjadi keuntungan bagi kami. Tapi kami tidak mau hanya bermain imbang, kami pun juga ingin mencetak gol tandang,” koarnya.

Masalahnya adalah, Liverpool musim ini sudah terbiasa menuntaskan comeback. Di Europa League misalnya. Liverpool sudah empat kali merasakan situasi ketinggalan lebih dulu. Hasilnya? Tidak pernah sekalipun kekalahan didapat, rekornya dua menang dan dua imbang.

Pemilik tiga kali gelar juara Europa League atau Piala UEFA itu termotivasi dari keberhasilan comeback dari ketinggalan dua gol pada leg kedua perempat final kontra Borussia Dortmund, 15 April lalu. Kala itu Liverpool ketinggalan 0-2, lalu berbalik 4-3 di akhir laga.

Dikutip dari BBC, Klopp meyakini situasi itu berulang begitu menjamu Villarreal. ’’Tenang, ini baru leg pertama. Hanya 1-0 saja kemenangannya, di Anfield nanti mereka baru tahu rasanya betapa kuatnya kami. Persaingan ini belum berakhir,” koarnya dalam menanggapi kans merusak mimpi All Spanish Final tersebut.

Lain halnya dengan Villarreal yang hijau pengalamannya menyentuh final, Sevilla sebagai juara bertahan Europa League pun sudah terbiasa dengan atmosfer final. Empat kali sudah Jose Antonio Reyes dkk merasakan final. Meski demikian, Unai Emery tidak menyebut jalannya menuju final lebih mudah.

Di atas kertas, Sevilla tidak akan kesulitan melanjutkan rekor selalu menangnya di kandang sendiri sepanjang Europa League sejak 11 April 2014 silam. ’’Kedua klub sama-sama layak lolos dari semifinal. Peluangnya masih fifty-fifty,” kata Emery, sebagaimana dikutip dari Diario de Sevilla.

Statistik Opta mencatat dari empat kali menjalani situasi imbang pada leg pertama turnamen Eropa, hanya sekali Sevilla gagal lolos. Hanya CSKA Moscow yang menjegal langkah Sevilla setelah imbang pada leg pertama fase 16 Besar Liga Champions 2009-2010.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan