Ular Bukan Sekadar Pemikat

Selain itu, pengetahuan mengenai reptil wajib dimiliki para pemilik hiburan itu. Ular jenis king cobra misalnya. Heri mengatakan sebaiknya tidak diajak perform saat memasuki musim kawin. Sebab, ular tersebut akan semakin agresif dan sulit ditebak pada musim-musim itu. ”Biasanya, enam bulan sekali itu terjadi. Jangan dipaksa daripada berakhir bencana,” ungkapnya

Terakhir, Heri menyatakan, binatang yang akan diajak perform sebaiknya sudah mengenal sentuhan talent-nya. Artinya, binatang itu sudah menjadi hewan peliharaan sang penari atau penyanyi.

Bukan Pertama

Di Indonesia, Irma Bule bukanlah orang pertama yang menampilkan atraksi bersama ular saat berdangdut. Pedangdut Dewi Sanca jauh lebih dahulu memulai tren itu di industri hiburan lokal.

Dewi mengatakan bahwa dirinya memulai debut tampil menyanyi dangdut bersama ular pada sepuluh tahun silam, yakni 2006. ”Saat itu belum ada yang tampil bersama ular. Ular pertama saya waktu itu dua. Semuanya jenis ular sanca,” katanya saat dijumpai di Apartemen Mediterania Gajah Mada, Jakarta Barat kemarin.

Dia mengatakan, hal tersebut memang sudah menjadi pilihannya. ”Saat itu, saya berpikir bahwa tampil dengan membawa ular itu sesuatu yang berbeda di masyarakat. Dan ternyata memang benar. Akhirnya, banyak masyarakat yang suka,” tutur perempuan 32 tahun tersebut.

Dewi menerangkan bahwa tuntutan ekonomi juga menjadi faktor utama yang mendorong dirinya memikirkan cara untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dengan jalan yang lebih kreatif. Apalagi Dewi menjadi tulang punggung keluarga setelah bapaknya meninggal dunia. ”Saya harus menghidupi ibu saya yang kondisi mentalnya depresi hingga sekarang dan dua keponakan saya,” ujar dia.

Penghasilan yang diperolehnya saat itu tidak seberapa. Dewi hanya diupah Rp 125 ribu dalam sehari. Penghasilan tersebut masih harus dibagi kepada ular-ularnya.

Namun, pada 2008, nasibnya mulai membaik. Namanya sebagai pedangdut dengan tarian ular semakin tersohor. Penghasilannya dari sekali tampil meroket hingga membuat dirinya terkaget-kaget. ”Sekarang kalau diundang di stasiun televisi Rp 15 juta per jam,” ungkap Dewi blak-blakan.

Ular-ularnya juga kecipratan rezeki. Dari pendapatannya itu, perempuan bernama asli Endang Werginingsih tersebut menganggarkan Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per bulan untuk ular-ularnya.

Tinggalkan Balasan