Arema Cronus vs PS Polri
bandungekspres.co.id – Duel antara Arema Cronus dan PS Polri sore nanti bisa menjadi ajang uji kelayakan jika keduanya ingin lolos ke semifinal Piala Bhayangkara. Sebab, posisi keduanya saat ini memang berdekatan di klasemen sementara grup B.
Arema dengan tiga poin ada di posisi kedua, sedangkan PS Polri satu poin lebih banyak dan menempati pucuk klasemen. Bedanya, Singo Edan –julukan Arema-baru memainkan satu laga sedangkan PS Polri sudah mengecap dua pertandingan.
Jadi, siapa pemenang laga yang akan dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu, maka peluang untuk ke empat besar kian terbuka. Sebaliknya, apabila menelan kekalahan bukan tidak mungkin akan tergeser Persija dan Persipura yang juga masih berpeluang menembus semifinal, apalagi Persipura masih memainkan satu pertandingan.
’’Kami sadar bahwa jadwal yang ada sangat mepet. Tapi, inilah risiko mengikuti turnamen. Mungkin kami akan melakukan rotasi pemain,’’ ujar Bambang Nurdiansyah, pelatih PS Polri kepada Jawa Pos (induk Bandung Ekspres). ’’Namun, kami juga tidak bisa memandang remeh Arema sebab mereka juga masih ada kemungkinan lolos,’’ imbuhnya.
Apa yang dilontarkan mantan arsitek Persija tersebut bisa dimaklumi. Bio Paulin dan kawan-kawan dalam enam hari terakhir harus memainkan tiga laga. Beda dengan Arema yang dalam kondisi lebih bugar lantaran memiliki waktu istirahat lebih usai mengalahkan Bali United (19/3).
Namun, dalam pertandingan sore nanti Arema tidak akan diperkuat Hamka Hamzah yang terkena sanksi kartu merah. Hilangnya mantan pemain PBFC tersebut kemungkinan akan diganti oleh bek muda Ryuji Utomo.
’’Ryuji pemain bagus. saya yakin dia bisa menggantikan peran Hamka yang absen dalam laga besok (hari ini) dengan baik,’’ tutur Milomir Seslija, pelatih Arema kepada Jawa Pos Radar Malang kemarin (22/3).
Disinggung tentang peluang timnya untuk partai sore nanti, pelatih yang akrab disapa Milo tersebut menilai bahwa kekuatan sang calon lawan tetap berbahaya. Menurut dia, meski dihadapkan kendala jadwal yang padat, tim asuhan Bambang Nurdiansyah tersebut tetap berpotensi menyulitkan.
