Truk Nyaris Timpa Permukiman

bandungekspres.co.id, CIPATAT – Sebuah truk jenis trailer dengan Nopol B 9318 BEH yang mengangkut sejumlah produk PT. Sayap Mas Utama (Wings) terperosok ke lembah pemukiman warga di Jalan Cipatat-Purwakarta atau tepatnya di Kampung Cikubang RT 1/5, Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, sekitar pukul 14.30. Diduga truk tersebut mengalami rem blong yang sebelumnya menghantam pohon, namun tidak tertahan sehingga harus terperosok yang nyaris menimpa rumah warga. Untungnya dalam peristiwa tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Berdasarkan pantauan di lapangan, truk terperosok dengan kedalaman kurang lebih mencapai 20 meter. Tidak lama pasca terperosoknya truk tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian.

Akibat kejadian tersebut, barang angkutan truk tersebut pun tumpah ruah di lokasi kejadian. Petugas yang hanya berjumlah tiga personel pun tak bisa menahan warga yang langsung memburu sejumlah barang produk Wings seperti produk-produk pencuci pakaian dan bumbu masakan yang dibawa truk tersebut .

Zaening, 55, salah seorang warga yang rumahnya nyaris terkena hantaman truk tersebut menuturkan, kejadian itu begitu cepat dan membuat warga terkejut. Dirinya yang sedang berganti pakaian di kamarnya sepulang dari pengajian, tiba-tiba dikagetkan dengan suara bunyi yang keras seperti ada benda besar yang jatuh. ’’Tentunya saya terkejut mendegar suara hantaman keras. Alhamdulilahnya tidak terjadi korban jiwa,” katanya ditemui di lokasi, kemarin.

Dia juga tidak membayangkan jika truk tersebut menghantam rumahnya. Mungkin diakui dia, akan banyak korban yang terjadi. Namun, takdir berkata lain sehingga kejadian ini membuat dirinya trauma lantaran terkejutnya hantaman suara yang keras. ’’Kebetulan saya lagi santai juga bersama keluarga. Kebayang kalau truk menghantam rumah saya. Dan rumah saya ini posisinya berada di bawah,” ujarnya.

Sementara itu, petugas kepolisian dari Polsek Cipatat,  Brigadir Andhi B.N mengungkapkan, truk yang melaju dari arah Purwakarta yang hendak menuju Cileunyi itu diduga mengalami rem blong saat menemui turunan di lokasi kejadian. Lalu untuk menghindari tabrakan dengan angkot yang berada di depannya oleh sang sopir truk terpaksa dibanting ke kiri hingga akhirnya terjun ke lembah yang nyaris menghantam pemukiman warga. ’’Dari pengakuan sopir truk, karena untuk menghindari angkot yang berada di depannya karena rem blong, akhirnya memilih membanting ke kiri dan terjun ke lembah,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan