Tottenham vs Man United, Lads, It’s United

”Percayalah, dalam sepak bola apapun bisa terjadi. Apabila Leicester gagal, maka kami haram untuk kehilangan tiga poin. Namun, apapun yang terjadi di Sunderland, itu tidak akan mengubah gaya main kami. Kami tetap fight,” tutur Pochettino, sebagaimana dikutip dari Four Four Two.

Musim ini, Spurs sudah kalah di Old Trafford. Namun, itu terjadi di laga pertama musim 2015-2016. Spurs sekarang sudah beda. Persentase menangnya terbaik ketiga di Premier League dengan 53,1. Sedangkan jika di White Hart Lane persentase menangnya jadi 56,25.

Dengan Jan Vertonghen yang masih diragukan untuk bermain, defense Spurs perlu waspada barisan penyerang United. Bukan hanya Marcus Rashford. Juan Mata, Anthony Martial, dan Jese Lingard punya kemampuan membunyikan alarm bahaya Spurs dengan porsi sama besarnya.

Dari 17 gol United sejak awal 2016, 11 gol atau 64,7 persen di antaranya didapat dari empat pemain itu. Pochettino tidak peduli dengan statistik Spurs ketika bermain di kandang sendiri yang hanya kebobolan 0,75 gol tiap game. Terbaik dibandingkan klub-klub di top three. ”Butuh main 100 persen dan memberikan perlawanan terbaik,” klaim pelatih berkebangsaan Argentina itu.

Pochettino mendeklarasikan, dalam enam laga tersisa Spurs tidak boleh melepas satu poin pun ke tim lawan. ”Kami ingin bersaing sampai akhir musim, dengan harapan saat kami melawan Newcastle di laga terakhir (15/5) kami masih memiliki kemungkinan memenangi Premier League,” imbuh pelatih dengan persentase menang 50,96 persen di Spurs itu.

Nah, demi target Pochettino itulah Harry Kane sebagai bomber utama Spurs wajib untuk pecah telor melawan United. Itu lantaran Hurricane – julukan Kane – dalam empat kali melawan United tidak pernah mencetak gol. Kane tinggal mengharapkan komposisi United di back four tidak lengkap.

Daley Blind sampai berita ini ditulis masih ditunggu kondisinya. Bek Belanda itu masih belum 100 fit kebugarannya. Berbicara di dalam situs resmi United, pelatih Louis van Gaal mengatakan bahwa kesulitan Kane menjebol gawang David De Gea bukanlah alasan yang membenarkan timnya bakal menyulitkan Spurs.

Van Gaal menepikan dominasi 38,5 persen gol Kane dalam pundi-pundi gol klub London Barat tersebut. ”Begitu kami menyebut itu sebagai alasan kami bisa menang, itu tandanya kami tidak cerdas. Kane pemain penting, tapi kami menganalisa serangan dari (Christian) Eriksen dan Dele Alli yang sama bahayanya,” beber The Iron Tulip, julukan Van Gaal.

Tinggalkan Balasan