Tingkatkan Kapasitas UMKM, Bangun Kawasan Terpadu Pengusaha Lokal

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Persaingan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin berat. Untuk itu, Entrepreneur Muda Bandung (EMB) akan berupaya meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM lokal dengan membangun kawasan usaha terpadu di Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Ketua EMB Lina Meliani mengatakan, pembangunan kawasan terpadu UMKM tersebut untuk memfasilitasi pemasaran produk local, sehingga bisa berdaya saing dengan produk lain.

”Kawasan bisnis terpadu akan dibangun di areal 8000 meter persegi di Lembang Kabupaten Bandung Barat, ditargetkan tahun 2018 bisa beroperasi,” kata Lina Meliani di Jalan Wastukancana, Kota Bandung, belum lama ini.

Menurut Lina, lokasi itu cukup strategis dan untuk meningkatkan kunjungan EMB menggandeng perusahaan agen perjalanan wisata ternama di Kota Bandung sehingga akan menjadi bagian dari progres pasar kawasan terpadu itu.

Selain itu, anggota EMB akan diberi pendampingan usaha yang dijalankan berjalan stabil.

”Ada 18 ribu yang harus kita dampingi, inkubasi, sampai real yang jadi wirausahawan,” kata Lina.

Bentuk pendampingan yang diberikan bertujuan menjadikan pelaku usaha pemula memiliki konsep usaha yang matang dari berbagai aspek. ”Kita temukan passion-nya. Mau ke mana, fashion, kuliner, atau apa,” katanya.

Bahkan, pihaknya pun siap membantu permodalan dengan syarat rencana usahanya matang. Modal yang diberikan bekerjasama dengan sejumlah perbankan. ”Kita kerjasama baik dengan bank BUMN maupun BUMD,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Industri dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Bismark mengatakan, para pelaku UKM jangan takut dengan pesaing dari luar negeri. Asalkan, mereka mampu meningkatkan kualitasnya produknya dari berbagai aspek.

Sebagai contoh, kata dia, menyertakan sertifikat halal pada setiap produk makanan yang dihasilkan. Hal ini sangat penting sebagai salah satu nilai tambah pada produk yang dihasilkan.

Terlebih, Indonesia yang berpenduduk sekitar 250 juta jiwa ini didominasi muslim yang sangat mengutamakan kehalalan produk. ”Produk sertifikat halal ini penting banget,” kata Bismark.

Bahkan, dia menyebut, produk asal Thailand sudah banyak yang melakukan sertifikasi halal meskipun negara itu penduduknya bukan mayoritas muslim. ”Harusnya kita yang lebih peduli terhadap sertifikasi halal ini,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan