Ramaikan Penutupan Wali Kota Cup Bulu Tangkis 2015
BANDUNG – Untuk pertama kalinya, event olahraga Walikota Cup mengundang para legenda bulu tangkis Indonesia. Event yang dinamakan The Legend Walikota Cup 2015 ini menghadirkan sejumlah nama yang pernah bersinar di era 70an, 80an, 90an, dan 2000an. Di antaranya, Iie Sumirat, Ricky Subagja, Rexy Mainaky, dan Taufik Hidayat.
Bertempat di Gor Lodaya Bandung, mereka meramaikan penutupan Walikota Cup 2015, sekaligus memberi motivasi kepada para atlet muda. Hal itu dikatakan Tim Bulutangkis PON XIX/2016 Jabar Yudi Diharja. Dirinya menginisiasi Walikota Cup agar beda dengan mengundang para legendar tersebut.
’’Saya punya ide supaya kejuaraan yang kita bikin jangan jadi biasa-biasa saja. Harus ada sesuatu yang beda. Makanya kita bikin The Legend, dengan mengundang para Legenda Bulu Tangkis Indonesia dan pialanya pun dari mereka,’’ jelas Yudi kepada Bandung Ekspres usai eksibisi kemarin (16/1).
Event olahraga tingkat kota yang mengundang para legenda memang baru pertama kali. Namun, Walikota Cup sendiri sudah rutin dilakukan setiap tahun, sesuai dengan kalender Pengcab Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). ’’Kecuali 2014 tidak dilaksanakan, karena berbenturan dengan Porda,’’ tambahnya.
RAMAIKAN PERTANDINGAN: Legenda Bulutangkis Indonesia asal Jawa Barat Iie Sumirat (kiri) berpasangan dengan Rexy Mainaky mengikuti pertandingan eksibisi usai digelarnya Kejuaraan Bulutangkis Walikota Cup di GOR Lodaya, Jalan Lodaya, Kota Bandung, Sabtu (16/1). Keduanya melawan atlet muda Bandung.
Melalui event ini Yudi mengaku, optimistis dengan para bibit muda. Menurutnya, prestasi atlet bulu tangkis Jawa Barat tidak mengecewakan. Sehingga, Jawa Barat pasti bisa menjadi gudang atlet-atlet berprestasi. Terbukti dari 16 pemain bulu tangkis di PON, 80 persen di antaranya merupakan pemain Pelatnas. ’’Saya bandingkan dengan tim lain, seperti DKI Jakarta, Jateng atau Jatim, tidak sebanyak Jawa Barat (pemain Pelatnasnya). Tinggal pembinaan kitanya yang harus lebih solid supaya hasilnya lebih positif,’’ ujarnya.
Mengenai treatment yang diterima para atlet, Yudi menitikberatkan pada sisi kebersamaan dan fasilitas untuk mereka. Sekaligus memberi perhatian untuk menampung dan membantu menyelesaikan apa yang jadi keluh kesah mereka. ’’Intinya kebersamaan tim benar-benar diutamakan,’’ tandas dia.
