Terus Pantau Pergerakan Tanah Kampung Dengkeung

bandungekspres.co.id, SINDANGKERTA – Kepolisian Sektor Sindangkerta dibantu TNI melakukan giat gotong royong  dalam rangka menutup retakan-retakan tanah di Kampung Dengkeung RT 01/RW 12, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, yang mengakibatkan enam rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dan tiga rumah rusak ringan, serta 45 rumah terancam.

Kepala Polsek Sindangkerta Ajun Komisaris Caca Supriatna mengungkapkan, pasca terjadi pergerakan tanah, pihaknya bekerja sama dengan Koramil Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, BPBD Kabupaten Bandung Barat dibantu warga melakukan gotong royong. ’’Yang hadir seluruhnya mencapai seratus orang. Kegiatan ini untuk membantu warga yang terkena musibah pergerakan tanah ini,” kata Caca, kemarin.

Diungkapkan Caca, pihaknya juga dibantu aparat lainnya akan memantau terus kondisi pergerakan tanah tersebut. Apalagi saat ini hujan terus terjadi yang bisa saja sewaktu-waktu terjadi pergerakan tanah susulan. ’’Kita ingin warga juga lebih waspada dan hati-hati ketika hujan turun. Sebab, pergerakan tanah ini dikhawatirkan bisa terjadi lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Barat masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait dengan pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Dengkeung RT 01/RW 12, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta. ’’Kami masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi apakah nantinya memang tempat itu masih layak atau tidak. Jadi, kami akan melakukan langkah sesuai dengan rekomendasi dari Geologi tersebut,” imbuh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Rony Rudyana.

Kendati masih menunggu dari Badan Geologi, pihaknya terus berupaya demi keselamatan warga di sekitar area tersebut. Bahkan, dirinya mengimbau kepada warga untuk tidak berada di dalam rumah manakala turun hujan deras. Intensitas hujan tinggi dikhawatirkan dapat memicu bertambah luasnya pergerakan tanah yang sudah melanda perkampungan tersebut.

Saat ini, tak jauh dari  lokasi bencana sudah didirikan dua tenda penampungan sementara. Untuk sementara warga masih bisa tinggal di rumahnya, hanya jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi harus mengungsi. Berdasarkan laporan dari Pemerintahan Desa Wangunsari bahwa 32 kepala keluarga (KK) sudah siap untuk direlokasi. ’’Memang kalau hujan deras warga diminta untuk keluar rumah. Karena khawatirnya pergerakan tanah akan semakin luas dan mengancam keselamatan warga,” sahutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan