Tenaga Lokal Tetap Harus Dilibatkan dalam Proyek PLTA Upper Cisokan

bndungekspres.co.id – Bupati Bandung Barat Abubakar meminta manajemen proyek PLTA Upper Cisokan di Kecamatan Gununghalu dan Rongga bisa memanfaatkan tenaga kerja lokal dalam membangun proyek besar tersebut. Sebab, masyarakat setempat harus merasakan dampak positif dan tidak menjadi penonton semata. ’’Masyarakat harus merasakan dampaknya dengan adanya proyek tersebut. Jangan hanya jadi penonton. Oleh karenanya, tenaga lokal juga harus dilibatkan,” tegas Abubakar, di Ngamprah, kemarin.

Diakui Abubakar, dirinya bukan tidak suka menerima datangnya tenaga kerja asing seperti dari negara Cina dan Jepang yang akan datang ke Kabupaten Bandung Barat untuk mengerjakan proyek PLTA Upper Cisokan. Namun, tenaga lokal juga jangan sampai dilupakan. ’’Silahkan saja tenaga dari luar tetap ada, tanpa meninggalkan tenaga lokal,” tegasnya.

Kendati memang kedatangan tenaga asing itu memberikan dampak pada pendapatan asli daerah (PAD) pada Kabupaten Bandung Barat, tapi jika dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja lokal tentu akan lebih baik. ’’Kita akui memang berikan dampak positif pada PAD, tapi jangan seluruhnya dari tenaga asing,” tuturnya.

Untuk itu, lanjut Abubakar, setelah mengetahui adanya laporan tentang 100 tenaga kerja asing dari Tiongkok dan Jepang akan datang ke Kabupaten Bandung Barat untuk mengerjakan proyek PLTA Upper Cisokan di Kecamatan Gununghalu dan Rongga, pihaknya langsung menegur dinas terkait, yakni Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk memberikan ruang kepada tenaga lokal. ’’Saya langsung tegur kepala dinasnya. Supaya tenaga lokal dilibatkan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, sekitar 100 tenaga kerja asing dari Tiongkok dan Jepang akan datang ke Kabupaten Bandung Barat untuk mengerjakan proyek PLTA Upper Cisokan di Kecamatan Gununghalu dan Rongga.

Mereka akan bertugas selama pengerjaan proyek Cisokan yang akan dimulai dalam waktu dekat. Kepastian akan datangnya tenaga kerja asing tersebut, saat Dinsosnakertrans Kabupaten Bandung Barat mendapat informasi langsung dari manajemen proyek Cisokan.

Kadinsosnakertrans Kabupaten Bandung Barat Heri Partomo membenarkan, jika pengerjaan proyek Cisokan akan dikerjakan oleh tenaga ahli dari luar. Selama mereka bekerja, tentu berdampak positif bagi pendapatan asli daerah (PAD). Sebab, kata Heri, setiap tenaga kerja asing yang datang ke Kabupaten Bandung Barat diwajibkan membayar retribusi sebesar 1.200 dolar AS/orang/tahun. ’’Kalau dirupiahkan sama dengan Rp 15 juta/orang/tahun yang akan masuk ke kas daerah. Sekarang tinggal kalikan saja dengan jumlah tenaga kerja asing yang akan datang untuk proyek Cisokan mencapai sekitar 100 orang,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan