Tangsimekar Wakili Kabupaten Bandung Tingkat Jabar

bandungekspres.co.id, PASEH – Desa Tangsimekar, Kecamatan Paseh menjadi wakil Kabupaten Bandung dalam lomba Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. Terpilihnya Desa Tangsimekar, bagi Pemerintah Kabupaten Bandung menjadi kebahagiaan tersendiri.

”Karena salah satu desa binaan kita mendapatkan evaluasi dari tingkat Provinsi Jabar. Juara tidak menjadi target, yang penting dampak dari program di bawah binaan BKBPP Kabupaten Bandung ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Wakil Bupati Bandung H. Gun Gun Gunawan.

Dilihat dari sisi demografis, kata Gungun, penduduk Kabupaten Bandung pada tahun 2015 berjumlah 3.494.469 jiwa. Komposisi laki laki sebanyak 1.783.850  atau sebesar 51,05 persen dan perempuan sebanyak 1.710.619 atau sebesar 49,48 persen.

”Perempuan dengan jumlah tersebut, jika diberdayakan secara maksimal bisa menjadi aset yang sangat berharga bagi keberlangsungan dan kemajuan pembangunan di Kabupaten Bandung, termasuk dalam hal menanggulangi kemiskinan,” jelas Gungun.

Dirinya menerima secara resmi Tim Penilai P2WKSS Jabar di aula kantor Desa Tangsimekar, Kecamatan Paseh baru baru ini.  Kala itu, Ketua Tim Penilai, Dr Hj. Neni Alyani SE menjelaskan program terpadu P2WKSS menitikberatkan pada persoalan-persoalan desa binaan yang tercakup dalam dua program, yakni program utama dan program pendukung.

Untuk program utama, di antaranya berfokus pada perbaikan transportasi dari mulai jalan yang besar hingga masuk pada jalan-jalan kecil ataupun yang masuk gang dan pembangunan saluran air bersih.

Di program ini juga, tambah Neni, pembangunan rumah tidak layak huni menjadi sasaran. Bagaimana masyarakat bisa memperhatikan ventilasi udara rumahnya, kemudian selalu menjaga kebersihan halaman rumahnya.

”Dan itu bisa dikerjakan bersama-sama oleh penghuni rumah. Harus ada pembagian peran kerja dalam rumah tangga, antara ayah, ibu dan anak,” imbuhnya.

Program pendukung, lanjut Neni, di desa Tangsimekar perlu dibentuk kelompok-kelompok masyarakat untuk memudahkan program-program itu langsung terserap oleh masyarakat. Pertama adalah kelompok ibu-ibu yang memiliki Balita. Kedua kelompok ibu-ibu yang masih memiliki orangtua dan kelompok lainnya adalah kelompok ibu-ibu yang memiliki anak remaja. Terakhir adalah kelompok yang mendapat binaan tentang Kampung Ramah Anak. (gun/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan