[tie_list type=”minus”]Warga Kecewa Pemesanan harus Rombongan[/tie_list]
bandungekspres.co.id – Buruknya sistem pengelolaan bus Bandung Tour on The Bus (Bandros) mengakibatkan masyarakat sulit mengakses tranportasi wisata yang menjadi kebanggaan Kota Bandung itu. Warga tidak bisa menikmati layanan bus Bandros, karena manajemen menetapkan aturan penggunaan Bandros tidak bisa digunakan perorangan.
Manajeman Bandros hanya menyewakan untuk rombongan saja. Selain itu, untuk pemesanannya sendiri harus dilakukan mimimal tiga hari sebelum digunakan. Padahal sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung sudah menyatakan bus ini bisa digunakan oleh masyarakat dengan cara perorangan dengan harga tiket Rp 10 ribu.
Ujang, 53, salah satu warga Bandung yang berniat menggunakan Bandros harus menelan ludah kekecwaan lantaran aturan baru itu. Pengelola melarangnya untuk naik, lantaran tidak termasuk dalam rombongan yang telah mem-booking bus itu. Menurutnya, jumlah rombongan minimal 20 sampai 40 orang.
”Saya dulu sering naik Bandros tidak mesti rombongan, tapi sekarang harus rombongan dan mem-boking-nya terlebih dahulu,” kata Ujang kepada Bandung Ekspres saat ditemui di Taman Cibeunying kemarin (01/2).
Ujang mengatakan, padahal saat pertama kali Bandros diluncurkan siapa pun tinggal bayar dan langsung naik. Tapi sekarang harus daftar dulu dan harus sekian orang atau rombangan.
Menurut Ujang, dirinya sudah empat hari ini mengajak anaknya ke Taman Cibeunying untuk naik Bandros. Tapi tetap saja tidak bisa dengan alasan tiket habis.
”Saya mau ajak anak saya sampai empat hari nggak dapet-dapet. Tiket habis terus,” ungkap Ujang.
Dirinya diminta untuk menghubungi ke kantornya karena harus memesan tiket terlebih dahulu. Selain itu setiap rombongan minimal 20-40 orang dengan harga sewa Rp 800 per rombongan.
”Saya kaget apa yang dikatakan sopir Bandros itu, sampai-sampai saya membatalkan niat untuk naik Bus kebanggan Kota Kembang itu,” keluhnya.
Ketika Bandung Ekspes akan mengkonfirmasi perihal permasalahan ini ke sekretariat pengelola Bandros. Menurut salah satu staf pengelola Bandros dari Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB), pimpinan tidak ada satu pun yang ada di kantor karena sedang berangkat ke Gedebage (Kantor Dishub/red), terkait surat edaran tentang perhentin sementara bus Bandros yang baru saja diterima, Senin (1/2) sekitar pukul 10.00 wib.