Surya Paloh: Kader Partai Nasdem Harus Mengedepankan Keteladanan dan Kepatuhan

”Jadi bukan saja adanya ikatan emosional benang merah dalam sejarah tapi Jabar memiliki peran sangat penting,” tutur Surya.

Selain itu, partai politik hadir memiliki peran penting dalam membangun tatanan berbangsa dan bernegara bagian fungsi strategis dan memiliki hak-hak konstitusional. Baik dalam pemilihan kepala daerah, presiden dan anggota lembaga legislatif.

”Ini bagian dari konsekwensi dalam sistem yang demokrasi kita sehingga posisi partai politik disebut pila-pilar dalam sistem demokrasi,” kata dia.

Namun demikian, keadaan ini masih belum berjalan sesuai harapan dengan cita-cita proklamasi bangsa ini. Bahkan posisi strategis tidak berjalan semestinya. Dengan adanya pemahaman partisipasi publik yang tidak berjalan, dapat mengakibatkan problem baru bagi kehidupan bangsa ini.

”Masyarakat hari ini belum memberikan aspirasi, bahkan masyarakat dan elit partai hanya bisa mengkritisi institusi dan lebih celakanya lagi menjurus kepada sinisme dan apatisme,” cetus Surya.

Melihat kondisi ini, lanjut dia, perlu perenungan mendalam terhadap kondisi partai partai yang ada di negeri ini. Sehingga peran parpol bisa menjadi institusi yang sejalan untuk membawa kepentingan yang lebih besar bagi rakyat.

Bagi Nasdem, ini adalah sebuah tantangan. Sebab melihat kondisinya parpol-parpol dalam pemahamannya menjadi tantangan tersendiri.

Namun kondisi perpesktif ini adalah sebagai bentuk untuk membawa kepentingan yang lebih besar dengan terus menerus membangun semangat dari semua komponen masyarakat yang memiliki kepentingan dalam membangun kesejahteraan dan kemakmuraan, keadilan sebagai warga negara seutuhnya.

”Ini adalah goal besar bersama. Maka untuk mencapainya memang diperlukan ada masa tertuntu untuk bertindak cerdas,” papar dia.

Kendati begitu, masih ada persepsi publik yang memandang negative terhadap partai politik. Inilah saatnya bagi institusi partai untuk mengevaluasi dirinya kenapa partai belum mendapatkan respect yang tinggi dari masyarakat luas.

Dirinya mengajak kepada kader-kadernya untuk menghidupkan otokritik. Jangan hanya dapat membuat undang-undang tetapi makin banyak pelanggaran undang-undang tersebut.

Selain itu, melakukan sosialisasi dalam arti menciptakan keteladanan asas kepantasan, kepatutan, dan harus dimulai dari mereka yang menyatakan dirinya sebagai elit partai politik. Mereka harus tampil berani mengakui kelemahan diri kesalahan masing masing.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan