Suriname Tawarkan Kerjasama Investasi

Butuh Banyak Investor dan Tenaga Kesehatan

bandungekspres.co.id – Suriname tengah berbenah. Ketergantungan terhadap komoditas pertambangan membuat negara bekas jajahan Belanda yang terletak di kawasan Karibia, Amerika Selatan, itu kini gencar melakukan diversifikasi ekonomi di tengah anjloknya harga komoditas.

Hal itulah yang menjadi misi delegasi pengusaha Suriname yang tengah berkunjung ke Indonesia. Di bawah koordinasi James Rasam, pengusaha yang juga bankir Trustbank, Suriname menawarkan kerjasama investasi dengan pelaku usaha di Indonesia. ”Ada banyak peluang investasi potensial di Suriname,” ujarnya saat pertemuan dengan Chairman Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) Dahlan Iskan dan Dubes Indonesia untuk Suriname dan Guyana Supratikto di Jakarta kemarin (15/3).

Menurut Rasam, meski menghadapi tantangan lemahnya harga komoditas, ekonomi Suriname tetap mampu tumbuh di kisaran 4 -5 persen dalam lima tahun terakhir dengan tren yang terus naik. Pada 2014, data resmi menyebut ekonomi tumbuh 5,21 persen. ”Untuk 2015 dan 2016 diproyeksi juga di kisaran 5 persen,” kata pria yang sedikit bisa berbahasa Indonesia itu.

Karena itu, potensi investasi di negara yang sekitar 70 ribu penduduknya keturunan Jawa itu sangat besar. Sektor listrik, pengolahan makanan, pengolahan kayu, jasa kesehatan, perbankan, telekomunikasi, hingga teknologi informasi (TI), semua terbuka lebar. ”Kami juga butuh banyak tenaga kesehatan, terutama perawat untuk rumah sakit,” sebut Rasam.

Pengusaha bidang TI yang juga Managing Director SolveiT Elwin Atmodimedjo menambahkan, potensi pasar di Suriname bukan hanya 534 ribu penduduknya, namun juga jutaan penduduk 12 negara lain di kawasan Karibia yang tergabung dalam Caribbean Free Trade Association (CARIFTA). Sebab, barang yang diproduksi di Suriname bisa bebas diekspor ke negara anggota CARIFTA. ”Jadi pasarnya sangat besar,” ucapnya.

Rasam menambahkan, sektor kesehatan juga sangat potensial di Suriname. Karena itu, dia merasa sangat bersyukur ketika bertemu dengan DR. dr. Purwati, pakar stem cell asal Indonesia. Dirinya yang juga berprofesi sebagai dokter, memang berniat mengembangkan fasilitas kesehatan stem cell untuk menggaet pasar Amerika Serikat (AS).

”Selama ini banyak warga AS yang pergi ke Tiongkok untuk stem cell, kami akan coba tarik mereka ke Suriname yang jaraknya lebih dekat,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan