Stabilkan Harga Jelang Lebaran, Mentan Bentuk Toko Tani

bandungekspres.co.idBANDUNG – Untuk memenuhi kebutuhan Sembako jelang Ramadan, Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman memastikan sembako akan stabil jelang Ramadan dan Lebaran. Meski ada kenaikan, namun dia menjamin kenaikan tidak akan mencekik.

Untuk mengatasi masalah kenaikan harganya, pihaknya akan mengembangkan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Toko Tani Indonesia (PUPM TTI). Bagi dia, itu merupakan solusi untuk kebutuhan sembako murah untuk masyarakat.

Dirinya menginginkan, dengan adanya PUPM TTI ini bisa sebagai rujukan atau patokan harga kebutuhan pokok masyarakat. Seperti beras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit dan lainnya.

”Masyarakat dapat secara langsung membeli berbagai kebutuhan pangannya di toko ini dengan harga yang lebih murah atau terjangkau karena barangnya langsung dibeli dari petani,” jelas Arman ketika ditemui pada peluncuran program PUPM TTI di area Car Fre Day Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, kemarin (15/5).

Dibuatnya TTI, kata dia, merupakan bagian dari upaya memutus mata rantai distribusi atau penyaluran pangan. Sebab selama ini tidak sediki harga-harga sembako menjadi mahal di kalangan konsumen dengan alas an biaya distribusi. Padahal di kalangan petani sangat murah, harga tersebut sangat murah.

Arman menilai, dengan mengubah struktur pasar yang selama ini terbentuk, maka dari Sembilan jalur distribusi akan terputus tiga titik.

”Hasilnya seperti yang kita saksikan, selama ini harga bawang yang di kota itu sampai Rp 40.000 tapi kita bisa jual Rp 22.000. Dan ini kita akan lanjutkan tidak hanya hari ini saja,” kata Amran usai acara.

Untuk menstabilkan harga, pihaknya akan membuka Toko Tani Indonesia sebanyak 1.000 gerai di seluruh Indonesia. Toko tersebut, kata dia, utamanya menjual kebutuhan pangan berkualitas khususnya beras, bawang, cabai, dan seterusnya termasuk nanti daging dengan harga murah.

Amran berharap, dengan adanya TTI ini semua pihak akan bisa diuntungkan, baik petani, pengusaha, dan masyarakat sebagai konsumen. Sehingga nantinya diharapkan tidak akan ada lagi Operasi Pasar (OP).

”Jadi selesai Ramadan pun akan terus kita lakukan. Sebab, kita harap nanti ke depan, dua tahun, tiga tahun atau sepuluh tahun ke depan nggak ada lagi cerita operasi pasar,” cetus Amran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan