Silmy Karim Lepas Jabatan Dirut PT Pindad

bandungekspres.co.id, Jakarta –Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan mengganti posisi Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim, kemarin (3/8). Posisi Silmy, digantikan oleh Abraham Mose yang sebelumnya menjabat Direktur Utama PT LEN Industri.

”Kami berterima kasih kepada kontribusi dan leadership Pak Silmy Karim dalam memimpin Pindad. Beliau direncanakan untuk program yang sedang dibutuhkan oleh Kementerian BUMN, dengan prestasi yang sudah ditanamkan di Pindad. Kementerian BUMN menyiapkan Pak Silmy untuk jabatan baru di perusahaan BUMN lain,” papar Deputi Menteri BUMN, F.  Harry Sampurno, usai memimpin serah terima surat keputusan di kantor Kementerian BUMN, kemarin.

Untuk diketahui, Silmy menjabat sebagai dirut PT Pindad (persero) tidak kurang dari 1 tahun dan 7 bulan. Silmy sebelumnya, melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan setelah Pindad ditinggalkan dirut sebelumnya Sudirman Said.

Di era kepemimpinan Silmy manajemen baru melakukan proses transformasi koorporasi. Di antaranya meneguhkan corporate values Pindad: jujur, belajar, unggul dan selamat (JBUS) yang mendasari cara tindak dan berpikir seluruh awak Pindad.

Di luar urusan produksi, Pindad juga sejak 1 tahun terakhir gencar memperkenalkan layanan purna jual sebagai divisi baru di perusahaan yang menangani keluhan dan secara pro aktif melakukan asistensi teknis hingga perbaikan untuk meningkatkan kesiapan alutsista di satuan.

Hasil dari serangkaian perubahan di atas menunjukkan capaian yang signifikan. Pindad misalnya mencatat pertumbuhan perolehan kontrak di era manajemen baru mencapai 79 persen di 2015 dibandingkan periode sebelumnya. Catatan penjualan pun menunjukkan kenaikan hingga 36 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.

Tidak sekadar pertumbuhan kontrak dan tingkat penjualan.

Manajemen Pindad juga aktif melakukan proses peremajaan mesin dan perbaikan proses produksi. Hasilnya di antaranya mencakup terjadinya kenaikan total produksi munisi kaliber kecil hingga 27 persen, amunisi kaliber besar di atas 80 persen, kendaraan tempur 36 persen dan lonjakan tinggi dicatatkan oleh divisi senjata yang mencapai 133 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain peningkatan kapasitas produksi, Silmy dan manajemen memilih untuk menekuni peluang kemitraan strategis dengan berbagai produsen industri pertahanan terkemuka dunia. Strategi ini merupakan salah satu kiat pertumbuhan perusahaan agar dapat menguasai teknologi dan memastikan terjadinya transfer of knowledge ke tanah air.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan