Seniman Wayang Kulit Langganan Para Dalang Kondang

 

Demi Kualitas, Bahan Kulit Didatangkan dari Toraja

Jalan kesuksesan Marwanto harus dilalui dengan nyantrik ke kakek, om, sampai Manteb Soedharsono. Dua karyanya kini tersimpan di museum di Amsterdam dan Santa Fe.

TRI MUJOKO BANYUAJI, Sukoharjo

JARUM jam sudah menunjuk pukul 03.00 dini hari. Kelurahan Sonorejo terlelap dalam tidur. Hanya suara jangkrik yang terdengar di sana-sini. Di tengah kesenyapan itu, tiba-tiba sebuah mobil mendekat ke salah satu rumah yang dikelilingi sawah.

Tapi, Marwanto, sang empu rumah, tak kaget lagi. Dia menghentikan sejenak garapan cempurit-nya. Bergegas menyambut sang tamu: Enthus Susmono. ”Sebelum jadi bupati, Ki Enthus malah lebih sering ke sini. Kadang-kadang Mas Bayu Aji juga. Mau lihat-lihat katanya,” ujar Marwanto.

Enthus yang dimaksud Marwanto memang dalang yang sejak Januari 2014 menjadi bupati Tegal, Enthus Susmono. Adapun Bayu Aji Pamungkas, dia adalah salah seorang dalang muda yang tengah naik daun. Bayu juga putra dalang ter­sohor Ki Anom Suroto

Mereka hanyalah sebagian dalang yang rutin mampir ke rumah Marwanto yang masuk wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah, tersebut. Kerap saat malam atau bahkan dini hari. Itu memperlihatkan kedekatan sekaligus tingginya kepercayaan mereka kepada seniman wayang kulit berusia 42 tahun tersebut.

Dalang berjuluk ”Sabetan Maut” Ki Manteb Soedharsono, misalnya, biasa memesan wayang prodo (wayang kulit dengan lapisan emas, Red) klasik. Begitu pula Anom. Di luar mereka, para dalang muda seangkatan Bayu Aji seperti Cahyo Kuntadi dan Seno Nugroho juga menjadi pelanggan buah keterampilan Marwanto.

Rata-rata satu wayang prodo ukuran standar berharga Rp 1,75 juta. Wayang berukuran besar seperti Werkudoro dan Batara Kala bisa mencapai Rp 2,5 juta. ”Pesanannya sekarang bisa mencapai satu set wayang. Kadang lengkap dengan gawangan kelir (kayu dan layar untuk wayang kulit, Red),” kata bapak tiga anak itu.

Satu set wayang lengkap bisa mencapai 250-300 tokoh. Adapun gawangan kelir ukuran standar 7-8 meter bisa mencapai Rp 70 juta dengan kualitas kayu jati. Ada pula dalang yang memesan gawangan kelir dengan panjang 14-16 meter. Jika ditotal, harga satu set wayang, belum termasuk gawangan kelir, mencapai Rp 400 juta.

Tinggalkan Balasan