bandungekspres.co.id, CIMAHI – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi mengaku sekolah di Cimahi masih belum ideal. Buntutnya banyak sekolah di Cimahi yang masih memberlakukan dua shift.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan mengaku masih kesulitan mengidealkan sekolah di Cimahi. Pasalnya, terjadi ketidak seimbangan antara jumlah siswa dengan kebutuhan ruang kelas.”Kami masih kesulitan membuat sekolah yang ideal, khususnya Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama,” katanya, Kemarin (12/8).
Hal itu kata Dikdik, karena adanya permasalahan sarana pendidikan di Cimahi yang tidak merata. Disdik mengaku kesulitan membicarakan sekolah yang ideal di Kota Cimahi ini.
”Ada yang 20 perkelas, ada yang 36 per kelas, ada yang 40 per kelas. Jika dihitung dari lulusan SD yang masuk ke jenjang SMP, misalnya, lulusan SD ada 7.000 siswa dan dibagi jumlah ideal per kelas yakni 27 siswa,” ungkapnya.
Dengan jumlah SD yang 124 sekolah, masih belum sebanding dengan ruang kelas SMP yang ada di Kota Cimahi yang hanya 34 saja. Hal ini menjadi permsalahan tersendiri bagi Kota Cimahi untuk menuju sekolah yang ideal. ”jumlah SD di Kota Cimahi mencapai 124 sekolah, bandingkan dengan jumlah SMP yang hanya 34 yang terdiri dari Negeri dan Swasta. tentu masih dirasakan kurang,” bebernya.
Akibatnya, saat ini masih banyak sekolah yang memberlakukan jam sekola dengan dua shif, yakni pagi dan siang. ”Kekurangan ruang kelas ini menjadi permasalahan tersendiri bagi kami dalam mewujudkan sekolah yang ideal di Cimahi,” pungkasnya. (bun/asp)
