Sebulan Terakhir Digerogoti Bakteri, ”Yani” Mati Tak Terurus

Selain mengotopsi gajah Yani, pihaknya juga melakukan pemeriksaan pada tiga gajah lainnya. Dari tiga kondisi gajah yang diambil sampel, satu di antaranya sudah keluar. ”Garis besarnya, terdapat pengurangan berat badan pada gajah tersebut,” ucapnya lagi.

Dia menegaskan, harus ada perawatan yang maksimal bagi satwa di Kebon Binatang Bandung. Terlebih, beberapa spesies di sana masuk dalam kategori langka.

”Kematian Yani mengurangi jumlah populasi gajah Sumatera yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang ada, jumlah gajah  mencapai sekitar 200 lebih ekor gajah,” ungkapnya.

Kejadian tersebut juga membuat geram Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Silyana Ratina.

Dia menyebutkan, selama ini pihak Kebun Binatang Bandung tidak memberitahukan kondisi hewan secara berkala. ”Saya pada Februari datang ke sini untuk melaksanakan bimbingan teknis, tapi memang tidak ada kondisi yang aneh. Untuk gajah Yani sendiri sudah mulai sakit pada bulan Maret, kami tidak mendapatkan laporan pada Maret dan April,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, Pihak Kebun Binatang Kota Bandung mendapat teguran keras darinya. Baik berupa ucapan maupun surat peringatan. Dia memberikan ultimatum, apabila selama 30 hari belum ada perbaikan, Kebun Binatang Kota Bandung ini akan diambilalih pemerintah pusat atau hewan-hewan ini akan dipindahkan.

Diakui olehnya, Lahan Konservasi hewan di Jawa Barat termasuk masih minim. Hanya ada tiga tempat dan salah satunya adalah Kebon Binatang Bandung. Berkaitan dengan kurangnya lahan yang dimiliki, kata dia, saat ini yang sudah memenuhi standar hanya Taman Safari Indonesia.

”Kami masih berharap ada pihak lainnya yang membuka lahan konservasi lainnya,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Pihak yayasan Kebun Binatang Kota Bandung Dadang mengatakan akan memenuhi standar minimum yang diharapkan oleh BBKSDA Jawa Barat. “Kami kan melakukan perbaikan untuk setiap kandang hewan yang ada di sini sebagaimana yang diharapkan oleh BBKSDA Jawa Barat,” katanya.

Membantah tuduhan yang ada, pihaknya mengklaim tetap mengurus 900 ekor hewan liar di Kebon Binatang Bandung. ”Sebanyak 900 ekor itu diurusi oleh kurang lebih 82 orang pegawai setiap harinya,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan