Save Our Van Gaal

Shrewsbury vs Man United

Ibarat akan tenggelam, Shrewsbury-lah sekoci yang harus diraih oleh Louis van Gaal. Sebab, pasca kekalahan mengejutkan di Europa League atas Midtjylland 1-2 tengah pekan lalu (19/2) posisinya kembali goyah. Media-media di Inggris menyebut laga babak kelima Piala FA di Greenhous Meadow akan jadi penentu nasib Van Gaal.

Bukan hanya Shrewsbury, laga menghadapi Midtjylland (26/2) dan Arsenal (28/2) akan dijadikan indikasi layak atau tidaknya The Iron Tulip – julukan Van Gaal – bertahan sebagai nahkoda United. ’’Van Gaal akan dipecat andai United dikalahkan Shrewsbury,’’ tulis The Sun.

Berharap tidak ada kejutan, maka statistik di Piala FA bisa menjadi bekal pelatih berkebangsaan Belanda itu untuk cari jalan selamat. Karena, sepanjang satu dekade Piala FA hanya klub-klub sesama kontestan Premier League yang mampu mengganjal langkah United.

Seperti Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Everton, Swansea City dan Portsmouth. Hanya Leeds United satu-satunya klub dari luar Premier League yang dapat mengejutkan United di Piala FA edisi 2009-2010. ’’Besok kami bisa saja terpelest dari Shrewsbury,’’ ujar Michael Carrick, vice captain United, kepada Manchester Evening News.

Tidak akan banyak perbedaan skuad Van Gaal saat melawan Midtjylland dengan di laga ini. Dengan formasi 4-2-3-1, menyimpan Juan Mata dan menjajal Andreas Pereira satu-satunya perubahan strategi yang dilakukan Van Gaal. Carrick meminta para pemain United belajar dari pengalaman di Denmark.

Terutama potensi tim lawan yang akan memanfaatkan pincangnya lini belakang. Satu-satunya cara adalah kembali ke bentuk permainan terbaik dengan komposisi yang tidak full team. ’’Karena jika kami bermain dengan level terbaik, maka harusnya tim ini bisa menang, meski tidak mudah,’’ lanjutnya.

Inilah momentum bagi Carrick untuk membuktikan bahwa pemain senior berada di belakang Van Gaal. Bukan sebaliknya, menginginkan mantan pelatih timnas Belanda itu angkat koper lebih cepat dari Old Trafford. ’’Karena ini (isu pemecatan) bukan yang pertama, maka kami tahu apa yang harus kami lakukan,’’ koarnya.

Yang harus jadi perhatian United adalah kemampuan klub berjuluk The Shrews ini. Terutama dari ancaman gol-golnya yang lebih sering datang di 45 menit babak kedua. Sekitar 56,7 persen. Sementara, gawang United dalam empat laga terakhir sering bobol di menit-menit akhir babak kedua.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan