bandungekspres.co.id – Penanganan banjir di Kota Bandung terkendala masalah sampah. Sehingga, penyelesaiannya tak cukup melalui peninggian atau pengerukan sungai. ”Dengan pengadaan rumah pompa, diharapkan tidak ada lagi banjir,” kata Kepala Bidang Pengairan, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Sihar Sitinjak kemarin (2/3).
Dia menjelaskan, pembangunan kirmir-kirmir, pemeliharaan dan rumah pompa, diproyeksikan dalam menangani ancaman banjir di kawasan atau lokasi yang lebih rendah. Untuk itu, melalui penataan sungai, salah satunya di kawasan Kandaga Puspa jadi prioritas kinerja bidang pengairan di tahun 2016. ”Konsepnya kita buat seperti Taman Lansia. Maka, fungsi sungai akan jadi retensi dan detensi,” tukas Sihar.
Terkait pelaksanaan kegiatan, sahut Sihar, DBMP mulai melaksanakan Bulan Maret ini. Adapun mekanismenya ditempuh dengan kontak-kontrak yang tiga bulan. ”Maka, Juni mendatang pengumaman lelang sudah bisa diakses masyarakat,” ujar Sihar. Untuk kegiatan lainya dengan pekerjaan yang lebih lama dan besar cakupannya, dilaksanakan terus berjenjang dengan lelang setiap bulan berikutnya.
Semua kegiatan di bawah naungan Bidang Pengairan DBMP Kota Bandung, jelas Sihar, mendapat kucuran dana APBD tahun 2016 tidak kurang dari Rp 60 miliar. Lebih tepatnya, alokasi anggaran itu diperuntukan guna pemeliharaan dan pembangunan yang dikemas dalan 25 buah kegiatan lelang.
”Aturan main yang diterapkan gunakan posisi bersaing. Itu berlaku baik barang dan belanja modal, intinya itu teori umum saja. Sebab, yang dibutuhkan tidak selamanya ada di e-katalog,” kata Sihar.
Penyoal potensi banjir Gedebage, ditegaskan Sihar, diharapkan tuntas tahun ini. Tetapi, metode yang digunakan masih gunakan penyedotan pompa.
Sejauh ini dalam penanganan banjir, bidang pengairan memiliki pasukan penjaga bendung 35 orang, pengangkat sampah 14, URC das 50. ”Idealnya DBMP Kota Bandung miliki 500 orang personel dengan status an-organik atau PHL,” pungkas Sihar. (edy/fik)
