RI-Filipina Siapkan Misi Rahasia

bandungekspres.co.id – Upaya pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf terus dijalankan. Belum jelas apakah opsi tersebut operasi militer atau bukan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan awak kapal Brahma 12. Namun, dia enggan membuka detil misi rahasia yang kini tengah disiapkan.

”Mohon maaf, kalau detilnya tidak bisa disampaikan ke publik,” ujarnya usai memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kompleks Istana Presiden kemarin (4/4).

Mantan duta besar Indonesia di Belanda itu menyebut, dirinya terus memberikan update kepada presiden terkait upaya penyelamatan sandera. Termasuk hasil pertemuannya dengan menteri luar negeri Filipina. ”Yang jelas, kami terus menerus bekerja,” katanya.

Saat ditanya perihal rencana operasi militer oleh pasukan elit TNI seperti Kopassus yang masih belum mendapat lampu hijau dari pemerintah dan parlemen Filipina, Retno mengatakan jika semua opsi pembebasan terus dikaji antara pemerintah Indonesia dan Filipina. ”Tapi, keselamatan ABK (anak buah kapal) menjadi acuan utama dari semua opsi yang terbuka,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan jika pemerintah mengutamakan opsi dialog dan negosiasi untuk membebaskan 10 sandera kelompok Abu Sayyaf.

”Sebab, keselamatan sandera menjadi prioritas,” ujarnya usai menonton final sepakbola Piala Bhayangkara Minggu malam lalu.

Meskipun begitu, Jokowi mengakui jika pemerintah juga menyiapkan opsi operasi militer. Dia menyebut, militer Indonesia memang tidak bisa langsung masuk wilayah Filipina, karena ada syarat yang harus dipenuhi bagi militer negara lain untuk masuk Filipina. ”Menlu melaporkan harus ada izin parlemen, izin ini yang belum ada,” katanya.

Retno menambahkan, dirinya juga melaporkan kepada presiden perihal bebasnya 3 WNI awak kapal Massive 6 berbendera Malaysia yang sebelumnya sempat disandera kelompok Abu Sayyaf. Saat ini, 3 WNI itu masih dimintai keterangan oleh otoritas kepolisian Malaysia. ”Konsulat RI di Tawau sudah bertemu 3 WNI dan memastikan mereka selamat,” jelasnya. (owi/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan