Tetapi untuk urusan administrasi, jangan salahkan RT/RW kalau pelayanan administrasi kepada warga yang aktif diprioritaskan, kata Emil.
Rapor itu menjadi acuan kewilayahan. Warga yang aktif dalam kegiatan masyarakat akan mendapat perhatian lebih besar dari Pemerintah Kota Bandung. Pokoknya, sambung Emil, pihaknya tidak menginginkan warga Bandung terkena sindrom perumahan, dimana sesama tetangga tidak mengenal satu-sama lain. ”Kita hanya ingin mengukur indeks sosial dan kemasyarakatan, tidak ada paksaan,” pungkas Emil. (edy/fik)