PSSI Dipanggil Pihak Keimigrasian

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Kasus pemain asal Brasil, Wanderley Santos yang menggunakan kewarganegaraan Indonesia secara ilegal, membuat pemerintah mulai belajar banyak. Dengan begitu, mereka berencana untuk memanggil PSSI untuk melakukan pendataan tentang pemain pemain Indonesia yang berkompetisi di luar serta pemain asing yang saat ini berkompetisi di Indonesia.

Sekjen PSSI, Azwan Karim mengatakan, pihak Direktorat Jenderal Imigrasi sudah melayangkan surat kepada PSSI. Tujuannya, lembaga negara yang bertugas mengurusi status perpindahan warga negara dan izin warga negara asing di Indonesia itu ingin menggali informasi tentang status kewarganegaraan pesepakbola lebih jauh.

”Karena mereka (pihak Imigrasi, Red) tidak mau kejadian seperti Wanderley terulang lagi di kemudian hari,” kata Azwan. “Mungkin awal pekan depan kami akan segera melakukan pertemuan dengan mereka. Seharusnya pertemuan itu berlangsung pekan lalu, namun tidak bisa berangsung karena bersamaan dengan agenda pertandingan ujicoba tim nasional,” kata Azwan.

Pria asal Jakarta itu juga menyebutkan bahwa, Wanderley akhirya harus dihukum larangan bertanding selama dua bulan membela klubnya Al Nasr SC di kompetisi Uni Emirat Arab setelah ada laporan dari PSS ke AFC (Asian Football Confederation). ”AFC menanyakan kepada kami, apakah Wanderley pemain Indonesia? Jawaban kami bukan, setelah itu  Wanderley dihukum,” terangnya.

Seain itu, Azwan mengatakan bahwa mereka akan membahas kasus mirip Wanderley bersama pihak Keimigrasian yang belakangan juga muncul di sepak bola kita saat ini. Itu setelah banyaknya pemain dan pelatih asing di Torabika Soccer Championship (TSC) yang ternyata tidak menggunakan izin kerja di Indonesia.

Kebanyakan dari mereka hanya menggunakan visa liburan dan bisnis yang masa berlakunya hanya dalam waktu singkat. Termasuk Alfred Riedl, pelatih Timnas Indonesia yang diketahui belum mengantongi Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) di Indonesia. ”Tapi, Kitas Riedl sedang dalam proses, jadi tidak ada masalah,” jelas Azwan. (ben/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan