Plastik Berbayar Tak Efektif Menekan Sampah

 

bandungekspres.co.id, KESAMBI – Program kantung plastik berbayar yang diterapkan minimarket di Kota Cirebon dianggap tak efektif untuk mengurangi jumlah sampah. Justru, program itu hanya akan menguntungkan pihak pengusaha minimarket.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon Taufan Bharata SSos, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Menurutnya, program kantung plastik berbayar yang diterapkan minimarket atau pasar modern lainnya, tidak efektif.”Saya kira tidak efektif untuk menekan lonjakan sampah plastik. Apalagi, uang hasil penjualan plastik itu tidak digunakan untuk program pengolahan sampah. Bukan menjadi keuntungan bagi pengusaha,” ungkap Taufan.

Menurutnya, kalaupun pengusaha mau memberlakukan jual kantung plastik, juga menyediakan alternatif kemasan atau bungkus lain. Sehingga, ketika konsumen selesai berbelanja, dihadapkan pada pilihan, apakah akan menggunakan plastik atau lainnya. ”Sementara kan tidak ada pilihan, selain plastik,” katanya.

Di sisi lain, Taufan mengaku, pihaknya sudah menggagas program zero waste. Diproyeksikan, program pemilahan sampah plastik ini akan disosialisasikan pada triwulan kedua 2016 ini.

”Di triwulan kedua ini kita melakukan sosialisasi sekaligus pembinaan ke tingkat RW, bagaimana pengolahan sampah dilakukan, agar sampah sudah bersih (dipilah, Red) di tingkat rumah tangga. Insya Allah tahun depan sudah bisa diterapkan,” jelasnya.

Untuk membekali petugas yang akan diterjunkan ke masyarakat, kata Taufan, pihaknya juga bekerjasama dengan kelompok pecinta lingkungan yang pernah menjadi juara internasional.

“Tim kita juga sudah diberi pembekalan oleh kelompok pecinta lingkungan juara internasional, agar petugas kita mampu mengolah sampah menjadi pupuk, bagaimana sampah agar tidak bau, itu sudah diajarkan ke petugas kita dan nantinya akan digetoktularkan ke masyarakat,” tuturnya.

Soal jumlah sampah plastik, Taufan mengklaim, saat ini sudah menunjukkan grafis penurunan. Semula ada sekitar 500 kg sampah plastik per hari, tapi belakangan sudah berkurang menjadi sekitar 400 kg per hari. ”Sebelum sampah masuk ke TPA Kopiluhur, kita sortir sampah plastiknya. Sehari bisa sampai 400 kg sampah plastik,” katanya.

Sementara itu, salah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Cirebon, Widia menilai, pemberlakuan plastik berbayar di minimarket atau pasar modern lainnya, hanya sebatas upaya dari pengusaha untuk mendapat untung lebih.

Tinggalkan Balasan