Petani KBB Andalkan Bahan Impor untuk Pakan Ikan

 

bandungekspres.co.id – Kebutuhan pakan ikan untuk para petani di Kabupaten Bandung Barat masih mengandalkan bahan impor. Padahal, produksi ikan di Kabupaten Bandung Barat cukup banyak yang membutuhkan pakan ikan setiap harinya. Berdasarkan laporan dari para petani ikan, kebutuhan pakan ikan mencapai 100 ton/hari di Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat Adiyoto membenarkan, hingga saat ini Kabupaten Bandung Barat masih mengandalkan bahan pakan ikan yang diimpor dari luar. ’’Bahan pakan itu mulai dari jagung, tepung ikan dan beberapa bahan lainnya. Semua bahan itu rata-rata masih di impor dari luar. Kebutuhan per hari saja mencapai 100 ton, jika dikalikan 30 hari sudah mencapai 3.000 ton pakan ikan/bulan,’’ kata Adiyoto, di Ngamprah, kemarin.

Diungkapkan Adiyoto, bahan pakan ikan yang di impor tersebut langsung diolah di sebuah pabrik yang ada di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Surabaya. Dari pabrik yang sudah diolah, baru diperjual belikan kepada para petani dengan harga Rp 4.000/kg. Idealnya, kata Adiyoto, Kabupaten Bandung Barat juga seharusnya memiliki pabrik pengolahan khusus pakan ikan. Sebab, kebutuhan pakan ikan untuk para petani cukup banyak jika dihitung perbulannya. ’’Harusnya memang bisa dikelola langsung oleh BUMD kita, tapi karena belum mampu minimal ada pabrik swasta yang berdiri di sini supaya harga pakan ikan jadi lebih murah. Lokasi yang cocok berada di Kecamatan Cipeundeuy. Sejauh ini sudah ada 6 investor yang mengajukan kepada kami, namun hingga saat ini belum ada yang serius, karena mungkin mereka menghitung dulu,’’ paparnya.

Kendati masih banyak menggunakan bahan impor, ada juga para petani yang kreatif membuat pakan secara mandiri. Di beberapa wilayah ada petani yang mengolah pakan ikan menggunakan bahan dari hasil tani di wilayahnya untuk memenuhi kebutuhan ikan yang diproduksinya. ’’Ada di beberapa wilayah yang memang membuat pakan ikan sendiri. Pemerintah sifatnya memberikan stimulan dengan menyerahkan bantuan alat pengolahan pakan ikan tersebut. Namun tetap jika untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan seluruhnya masih mengandalkan impor,’’ ungkapnya.

Tinggalkan Balasan