”Saya berharap ini satu pelajaran walau info dari anak kecil, setidaknya direspons karena bila diabaikan entah gimana kalau kereta lewat,” papaparnya.
Pihaknya juga mengharapkan PT KAI memperbaiki jalan dan WC warga yang rusak. Jalan tersebut, kata Farid Sofa, amblas setelah dilalui alat berat. “Saya harap adanya pertanggung jawaban dari pihak PT KAI,” harapnya.
Di Stasiun Banjar, Rosdiana, salah satu petugas menuturkan, kereta api dari arah timur ke barat sudah bisa melintasi jalur Ciamis yang sempat terhenti akibat longsor. ”Ya sudah bisa dilintasi tapi harus pelan-pelan keretanya,” imbuhnya.
Namun untuk bisa melalui jalur tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan petugas di lokasi perbaikan sehingga waktu menunggu di stasiun cukup lama. Tidak seperti biasanya. ”Kita menunggu instruksi petugas di lokasi longsor. Jalannya kereta ke tujuan,” katanya.
Pantauan Radar di Stasiun Banjar, tidak tampak penumpukan penumpang, seluruhnya berjalan normal. Salah satu calon penumpang, Efendi, warga Pamarican yang hendak ke Bandung bersyukur karena jalur KA di Ciamis sudah diperbiaki. Dia pun bisa cepat dan nyaman ke Bandung.
Sebelumnya, jalur KA di kilometer 293+0/1 rute antara Ciamis-Bojong tergerus longsor sepanjang 30 meter dengan kedalaman enam meter, tepatnya di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis Sabtu (12/3). Akibatnya KA Mutiara Selatan tertahan di Tasikmalaya dan KA Pasundan tertahan di Banjar.
Kepala Stasiun Tasikmalaya Tono Haryanto menjelaskan keberangkatan KA itu ditunda lantaran jalur rel kereta antara Ciamis-Bojong masih belum bisa dilalui pascatergerus longsor sepanjang 20 meter.
Kereta yang terhenti di Stasiun Tasikmalaya untuk tujuan Surabaya akan memutar kembali ke Bandung dan melanjutkan perjalanan dengan mengambil jalur utara. Sedangkan penumpang untuk tujuan Ciamis dan Banjar, diturunkan di Tasik dan diantarkan dengan bus.
Tono menjelaskan untuk jumlah penumpang KA Mutiara Selatan yang terhenti di Tasik itu sekitar 300 orang. (isr/nto/ujg/vil)
