Perbaikan Rel Jalur Kereta Api selatan Jawa Barat Rampung

bandungekspres.co.id – Jalur kereta api selatan Jawa Barat yang longsor dua hari lalu, kemarin sekitar pukul 09.13, sudah bisa dilalui kereta. Kereta Api Turangga (Bandung-Surabaya) berhasil melintas di titik longsor Dusun Cidewa RT 2 /14, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional II Bandung Zunerfin mengatakan, KA Turangga melintas dengan kecepatan di bawah rata-rata. “Pada pukul 09.13 jalur bisa dilalui yang pertama lewat KA Turangga, tetapi dengan kecepatan berbatas,” jelasnya kepada wartawan di lokasi perbaikan kemarin.

Perbaikan jalur KA tersebut, kata dia, dilakukan ratusan karyawan PT KAI. Mereka bekerja maraton, siang dan malam. Mereka bekerja memperbaiki bantalan tanah di atas tebing setinggi 5 meter itu menggunakan dua alat berat sejak Sabtu sore hingga kemarin pagi.

Untuk mengatasi terjadinya longsor lagi, PT KAI menguatkan titik tanah di kawasan tersebut. Caranya? Pihaknya melakukan penimbunan tanah dan batu di kawasan tersebut. Strategi lainnya, yaitu menggerserkan rel satu meter dari titik longsor ke arah selatan.

Zunerfin berharap pergeseran itu dapat memperkuat badan rel. “Walaupun memang belum sempurna, tetapi kita ketahui bisa dilewati, namun sedikit-sedikit juga dipantau dan masih dalam perbaikan,” ujarnya.

Mengenai persoalan penumpukan penumpang kereta semalam, karena KA tertahan di Statsiun Tasikmalaya dan Kota Banjar, pihaknya mengalihkan penumpang menggunakan bus dan kereta. “Sehingga bisa kita atasi,” ucapnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupatan Ciamis Dadang Suhendar mengungkap, longsor di sisi rel di jalur Ciamis-Banjar karena tanah menjadi labil usai diguyur hujan terus-menerus. Apalagi, jalur KA di Ciamis-Banjar bertebing sehingga sangat rentan terjadi longsor. “Kami imbau setidaknya jalur KA juga harus di waspadai dan rutin pengecekan selama musim hujan kali ini,” sarannya.

Farid Sofa, warga Dusun Cidewa menjelaskan, longsor di kampungnya pertama kali ditemukan anak kecil yang bermain bola sambil hujan-hujanan. Anak tersebut lalu melapor ke petugas pintu perlintasan, namun saat itu laporan anak itu kurang direspons. Nah, laporan baru direspons saat Mamah, warga setempat mengeceknya dan melaporkan soal longsor tersebut ke petugas pintu pelintasan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan