Penuhi Transaksi Ramadan-Idul Fitri, BI Siapkan Rp 16,47 triliun

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Bank Indonesia menyiapkan Rp 16,47 triliun untuk mengantisipasi kemungkinan penarikan uang dalam jumlah besar jelang Lebaran. Total nilai tersebut meliputi transaksi tunai atau pun non-tunai.

Selama Ramadan hingga Idul Fitri 2016, otoritas perbankan tanah air wilayah Jabar itu menyiapkan uang kartal yang jauh lebih banyak daripada momen sama tahun sebelumnya.

”Untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2016, kami menyiapkan uang kartal. Nilai totalnya Rp 16,47 triliun, yang terdiri atas berbagai pecahan. Jumlah itu lebih banyak 14,1 persen daripada momen sama tahun lalu,” tandas Kepala Kantor BI Perwakilan Jabar Rosmaya Hadi pada Pemaparan Perkembangan Ekonomi Terkini, Startegis Pengendalian Inflasi, dan Kesiapan Layanan Kas Ramadan serta Idul Fitri 2016 di Kantor BI Perwakilan Jabar, Jalan Braga Bandung, kemarin (6/6/).

Untuk uang pecahan besar (UPB), kata dia, pihaknya menyiapkan dana Rp 15,18 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) Rp 1,29 triliun. Teknis lainnya, UPB untuk UPB pecahan Rp 20 ribu lebih, sebanyak Rp 98 3 triliun. Sementara UPK pecahan hingga Rp 10 ribu, tambahnya, hanya Rp 0,94 triliun.

Menurutnya, prediksi naiknya kebutuhan uang tersebut berkaitan dengan pembayaran gaji PNS, TNI, dan Polri ke-13 dan 14. Kemudian, kemungkinan tingginya transaksi juga dipicu tunjangan hari raya (THR) karyawan dan buruh, termasuk kerjasama penukaran BI dan perbankan.

Wanita berkerudung ini menegaskan, untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat pada Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, pihaknya menyiapkan rasio kecukupan 153 persen. Perhitungan itu, kata dia, diprediksi dapat memenuhi seluruh kebutuhan finansial masyarakat. Prediksinya lainnya, kebutuhan dana pada Ramadan dan Idul Fitri 2016 sejumlah Rp 10,77 triliun.

Jumlah itu, sahutnya, melampaui realisasi pemenuhan kebutuhan periode sama tahun lalu, yang angkanya Rp 9,72 triliun. ”Sementara dana yang kami siapkan pada Ramadan dan Idul Fitri 2015 senilai Rp 14,44 triliun,” sebut dia.

Rosmaya menyatakan, dalam pemenuhan kebutuhan dana itu, pihaknya menggandeng 71 perbankan umum dan 21 Babk Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Bandung Raya, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Garut, Kota-Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.

Soal penukaran uang, Rosmaya mengutarakan, pihaknya tidak memberi pelayanan dalam hal tesebut. Kendati begitu, pihaknya tetap melayani penukaran uang hanya melalui sistem pelayanan terpadu menggunakan mobil pelayanan kas yang melibatkan 5 perbankan umum. (rie/rls)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan