Sepak Terjang Riyad Mahrez di Liga Inggris
ONE, TWO, THREE…Viva L’Algerie. Teriakan tersebut yang menggema di sebuah kedai kopi di Beni Snous, kota tempat cikal bakal keluarga Riyad Mahrez. Dilaporkan media lokal Aljazair, teriakan itu terjadi setelah Mahrez membuat satu gol dan satu assists ke gawang Manchester City
Situasi seperti itu hanya satu di antara sekian banyak antusiasme dari orang-orang Aljazair dengan Mahrez. Squawka menyebut, begitu tingginya antusiasi Aljazair menyaksikan superstar negeri mereka terlahir, video-video aksi Mahrez di You Tube pun paling banyak dicari.
Antusiasme itu bisa dipahami. Karena orang Aljazair saat ini sudah yakin akan ada histori diukir Mahrez tahun ini. Mahrez bisa jadi pemain dari Aljazair pertama yang menyabet gelar sebagai Pemain Terbaik Tahun ini di lima top five league Eropa.
Kali terakhir, Ali Bernabia yang jadi pemain terbaik Ligue 1 di tahun 1999 silam. Torehan 14 gol dan 10 assists gelandang 24 tahun itu bersama Leicester akan jadi bekalnya membayar antusiasme penduduk di salah satu negara di kawasan Maghribi atau Pantai Utara Afrika itu.
Mahrez sudah melebihi koleksi Eden Hazard ketika menjadi Pemain Terbaik Premier League musim lalu dengan 14 gol dan sembilan assists-nya. ’’Pertanyaannya, apakah Mahrez akan sesukses Hazard,’’ tulis Squawka di dalam salah satu artikelnya.
Kalau jawaban dari pertanyaan di atas memang “ya”, maka Aljazair tidak perlu lagi mengingat-ingat Zinedine Zidane yang masih mempunyai darah dari negara itu tapi membela timnas Prancis. Sama seperti Zizou, Mahrez lahir di Prancis tapi tetap membela Aljazair.
Kepada BBC, Mahrez mencoba merendah, Dia merasa masih belum jadi superstar. Kerja bagusnya lebih karena performa The Foxes – julukan Leicester – secara keseluruhan. ’’Kalau saya tidak mau bekerja, maka saya tidak akan bermain,’’ ujarnya.
Menurutnya, jalan untuk menuju ke sana masih jauh. Untuk pertama, Mahrez masih ingin mengejar mimpinya bersama Leicester terlebih dahulu. ’’Dan untungnya ini hanya impian, bukan tuntutan. Karena menurut saya lebih baik bermimpi daripada dituntut,’’ lanjutnya.
