Pemkot Lawan Rentenir, Suntik BPR Rp 1 Triliun

bandungekspres.co.id, BATUNUNGGAL – Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Bandung bakal mengajukan penambahan modal sebesar Rp 1 triliun kepada pemerintah Kota Bandung. Hal ini untuk menjalankan program Kredit Melati sebagai upaya melawan rentenir.

”Saat ini, modal dasar PD BPR tidak kurang dari Rp 100 miliar. Dan malalui program Kredit Melati, meraup keuntungan 2,5 kali lipat dari keuntungan tahun sebelumnya,” kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam jawaban wali kota atas pemandangan umum fraksi-fraksi pada Sidang Paripurna  Perihal 3 Raperda yang materinya berasal dari Proppeda LK tahun 2016 catur wulan II nomor 06, 07 dan 08 di DPRD Kota Bandung kemarin (20/5).

Dia menjelaskan, PD BPR merupakan perbankan milik pemerintah kota yang memiliki fungsi mediasi keuangan. Sehingga, BPR hadir untuk mengakses permodalan usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta ditujukan untuk sebesar-besarnya kepentingan kesejahteraan warga Bandung.

”Konsekuensi penyaluran kredit berimplikasi kepada pemanfatan laba yang semakin membaik,” ujar Emil sapaan akrab wali kota tersebut.

PD BPR terus menutup akses rentenir dengan mendatangi langsung masyarakat yang membutuhkan modal usaha. Maka,  mengusulkan penambahan modal dasar sebesar-besarnya  menjadi udagan Pemkot Bandung.

Maka, bukti nyata menyaluran kredit Melati kepada 9.000 nasabah kelompok dan perorangan, 2.000 di antaranya merupakan mantan korban rentenir. ”Ini menunjukan program Melati telah berdampak,” tukas Emil.

Selain peningkatan permodalan PD BPR, Raperda pembentukan Perseroan Bandung infra investama, kata Emil, diharapkan dapat menggali sumber dana potensial di luar APBD. Hal itu, guna  membantu keterbatasan akses Pemkot, untuk menarik sumber investasi baru dalam mewujudkan pembangunan.

”Tahun 2016 ini, bila Raperda disetujui, Pemkot akan membuat akta perusahaan. Sebab, perseroan itu akan dikelola secara profesional. Ada 20 potensi bisnis, yang menjanjikan, diantaranya bisnis Rusun, jalan tol, transportasi masa depan. ”Yang paling potensial transportasi, dan pemanfaatan IT,” kata Emil

Saat ini, modal dasar Perseroan Bandung Investama, sebesar Rp 20 triliun. Modal tersebut, terang Emil, diambil dari kekayaan aset Pemkot Bandung, yang diperkirakan ada dikisaran Rp 27 triliun.

Dukungan persetjuan dewan atas regulasi tersebut melihat urgensi dari Perseroan Bandung Investama. Karena perseroan ini, akan bekerja di luar urusan yang sudah digarap BUMD yang ada.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan