Partai Semifinal Liga Champions Sarat Luapan Emosi

bandungekspres.co.id – Siap-siaplah menyambut dua partai semifinal Liga Champions yang sarat emosi. Pertemuan sang mantan menjadi titel bentrok Manchester City lawan Real Madrid. Sementara pembuktian sepak bola bertahan lawan penggila sepak bola menyerang adalah tagline Atletico Madrid versus  Bayern Muenchen.

Semifinal Liga Champions ini akan terjadi 26 dan 27 April. Serta 3 dan 4 Mei. Pada first leg City dan Atletico akan menjadi tuan rumah. Baru kemudian pada second leg giliran Real juga Bayern tampil sebagai host.

Dalam situs UEFA kemarin (15/4) der trainer Bayern Josep Guardiola mengatakan Rojiblancos, julukan Atletico, adalah tim dengan pertahanan terbaik. Faktanya sampai dengan babak semifinal ini, gawang Atletico yang dijaga Jan Oblak baru bobol lima gol. Hanya Claudio Bravo (Real) yang mempunyai angka kebobolan sama dengan Atletico.

“Kita sudah menyaksikan bagaimana Atletico dengan sangat luar biasa menyingkirkan Barcelona, juara bertahan. Mereka menunjukkan kekerasan tekad menghadang Barcelona,” ucap Guardiola.

Meski Atletico menyingkirkan Barcelona, pria berusia 45 tahun itu tetap mengatakan jika tim Catalan itu adalah yang terhebat di Eropa. Selain berstatus juara bertahan, Guardiola membesut Barcelona selama empat musim. Hati Guardiola tak bisa dibohongi masih tertinggal sebagian di Barcelona.

“Atletico sangat paham dengan apa yang dipakai sebagai senjata, yakni pertahanan. Struktur pertahanan Atletico sangatlah solid dan sulit ditembus,” kata Guardiola lagi.

Dalam analisis Jonathan Wilson di The Guardian kemarin (15/4) bentrok Atletico versus Bayern bisa dipersonifikasikan sebagai Guardiola versus Diego Simeone. Ya, keduanya punya ’otak’ yang sangat beda dalam menampilkan wajah sepak bola.

Keduanya pernah bentrok di kancah La Liga musim 2011-2012 lalu. Barcelona yang ditangani oleh Simeone menang 2-1 atas Barcelona. Itu menjadi satu-satunya catatan bentrok kedua karena di penghujung musim, Guardiola hengkang dari Barcelona.

Guardiola disebut Wilson sebagai pelatih yang ’gila’ dengan ofensif, penguasaan bola, dan menciptakan ruang. Maklum Guardiola adalah anak ideologi Johan Cruyff, peletak dasar sepak bola menyerang di Barcelona.

Meski hijrah dari Catalan dan membesut Bayern Muenchen, jejak tiki-taka Barcelona tetap kental di klub Bavaria tersebut. Bayern memainkan sepak bola yang mirip Barcelona. Mengandalkan ball possesion, menciptakan ruang tembak, dan umpan pendek antarpemain.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan